Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re mencatat penurunan beban klaim pada kuartal pertama tahun 2023. Penurunan ini lantaran pengurangan kenaikan cadangan klaim dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada kuartal pertama tahun 2023, terjadi peningkatan cadangan klaim sebesar Rp 87 miliar dibandingkan posisi 31 Desember 2022. Ini menunjukkan peningkatan outstanding klaim sebesar Rp 87 miliar.
Meskipun peningkatan ini lebih rendah dibandingkan kuartal pertama tahun 2022 yang mencapai Rp 163 miliar. Namun secara keseluruhan, cadangan klaim masih meningkat dibandingkan posisi akhir tahun 2022.
Ini strategi perusahaan tetap konservatif melakukan pencadangan klaim, sebagai bentuk antisipasi pembayaran klaim yang saat ini masih dalam proses sampai pada saat diputuskan untuk settled.
Benny Waworuntu, Direktur Utama Indonesia Re menjelaskan, peningkatan cadangan klaim yang lebih rendah pada kuartal pertama tahun 2023 didorong beberapa faktor positif. Antara lain peningkatan pembayaran klaim yang telah diselesaikan serta perbaikan portofolio bisnis yang dilakukan pada tahun 2022.
Jadi memberikan harapan untuk hasil underwriting yang lebih baik pada tahun 2023 ini. "Dengan penurunan jumlah beban klaim, Indonesia Re menunjukkan upaya dalam mengelola klaim dengan lebih efektif," ujar Benny, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (1/8).
Penurunan rasio solvabilitas Indonesia Re di kuartal I dari 122,41% menjadi 121,05% merupakan efek klaim Covid-19 dan klaim asuransi kredit yang bersifat longtail.
Baca Juga: OJK Menyebut Ada Beberapa Hal yang Dievaluasi Dalam Aturan Asuransi Kredit
Meskipun kinerja underwriting membaik, dampak tahun 2021 tetap mempengaruhi pencapaian rasio solvabilitas pada kuartal pertama dan kedua tahun 2023.
Per 31 Mei 2023, pencapaian gross premi reasuransi mencapai Rp 2,6 triliun dengan hasil underwriting bersih Rp 68 miliar. Meningkat dari bulan sebelumnya sebesar Rp. 61 Mmliar. Rasio solvabilitas (RBC) meningkat menjadi 129,178%.
“Kami menargetkan gross premi 2023 secara konsolidasi sekitar Rp 6,42 triliun. Kami merumuskan berbagai strategi dan langkah yang akan kami lakukan dalam menstabilkan kinerja," kata Benny.
Indonesia Re mengayunkan langkah organik dan anorganik. Langkah perbaikan organik antara lain; perbaikan dalam proses underwriting, perbaikan pengelolaan investasi, perbaikan pengelolaan cash flow (utang piutang) dan efisiensi biaya.
Sedangkan langkah anorganik adalah dengan proses pengajuan penambahan modal melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk meningkatkan rasio RBC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News