kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.754.000   -4.000   -0,23%
  • USD/IDR 16.870   -305,00   -1,84%
  • IDX 5.996   -514,48   -7,90%
  • KOMPAS100 847   -82,06   -8,83%
  • LQ45 668   -66,74   -9,09%
  • ISSI 186   -15,12   -7,51%
  • IDX30 353   -34,16   -8,83%
  • IDXHIDIV20 427   -41,35   -8,83%
  • IDX80 96   -9,67   -9,17%
  • IDXV30 102   -9,19   -8,28%
  • IDXQ30 116   -10,74   -8,46%

Indonesia yang lebih baik versi OJK


Kamis, 15 Agustus 2013 / 15:28 WIB
Indonesia yang lebih baik versi OJK
ILUSTRASI. Yowis Ben 3, film Indonesia yang dijadwalkan tayang pada minggu ini di Netflix tepatnya pada tanggal 25 Maret mendatang.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |

JAKARTA. Indonesia akan memasuki usia yang ke-68 tahun pada 17 Agustus ini. Berbagai pihak tentu memiliki berbagai harapan terhadap tanah air. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beranggapan bahwa keberadaan lembaga keuangan mikro merupakan salah satu cara menuju Indonesia yang lebih baik.

"Industri keuangan perlu didorong agar lebih inklusif," sebut Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad, di Gedung Soemitro Djojohadikusumo OJK, Kamis, (15/8).

Menurutnya, beragam lembaga keuangan harus memiliki perbaikan akses terhadap rakyat kecil. Ia melihat, perlu ada upaya untuk membangun aspek ekonomi Indonesia yang partisipatif. Dengan itu, ketimpangan perekonomian di pedesaan dan perkotaan tidak lagi terjadi.

Untuk itu, OJK pun akan berusaha meminta industri masuk dan menyasar segmentasi menengah bawah demi tercapainya inklusi finansial. Lembaga supervisi ini berencana menggenjot pembentukan lembaga keuangan mikro dan ritel.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) pun telah mendorong perbankan masuk ke segmen mikro dan Usaha Kecil Menengah (UKM). OJK ingin, nantinya industri asuransi dan pasar modal berbondong-bondong menggarap pasar mikro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×