kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri Asuransi Genjot Pemasaran Melalui Kanal Digital


Rabu, 08 Juni 2022 / 19:19 WIB
Industri Asuransi Genjot Pemasaran Melalui Kanal Digital
ILUSTRASI. Aktivitas telemarketer di kantor telesales BNI Life Jakarta, Rabu (14/4). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/14/04/2021.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah era digital yang semakin melekat dalam mengubah gaya kehidupan masyarakat, penjualan melalui kanal digital memang menjadi salah satu pilihan. Tak heran kalau saat ini sudah banyak pelaku industri yang mulai memasarkan produk asuransinya melalui kanal digital meskipun porsinya masih kecil.

Kebijakan transformasi digital dalam sektor jasa keuangan juga menjadi salah satu prioritas OJK tahun ini. Adapun, kebijakan digitalisasi di industri asuransi menjadi salah satu yang menjadi perhatian.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu menyampaikan, bahwa pandemi covid-19 memang mengubah perilaku masyarakat, termasuk konsumen beragam produk dari bermacam-macam sektor. secara umum, pandemi covid-19 memang mendorong percepatan optimalisasi teknologi digital dalam hampir semua sektor, termasuk asuransi.

"Oleh karena itu kami melihat tren kanal digital ke depannya akan bertumbuh secara positif, dengan mempertimbangkan bahwa kita masih dalam situasi pandemi yang belum kunjung usai dan bahwa kanal digital ini mulai tumbuh menjadi salah satu solusi bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan manfaat asuransi jiwa," kata Togar kepada kontan.co.id.

Baca Juga: Kejagung Mulai Sita Aset Reksadana di Manajer Investasi Terkait Kasus Jiwasraya

Togar menilai produk-produk asuransi jiwa masih terlalu kompleks sehingga perlu kajian lebih lanjut terkait digitalisasi yang akan dilakukan. Memang, Togar melihat transformasi digital ini bisa menyasar remote area dan meningkatkan penetrasi asuransi.

Dari sisi pemain, BNI Life mengaku, kanal digital memang belum memberikan kontribusi sebesar kanal lainnya seperti bancassurance, telemarketing maupun agency.

Kendati demikian, Direktur Keuangan BNI Life Eben Eser Nainggolan mengaku premi dari kanal digital terus mengalami pertumbuhan seiring dengan strategi digital marketing yang diimplementasikan, jenis produk yang terus bertambah dan jumlah channel yang terus diperluas.

"Ke depan, harapan kami kanal digital bisa berkolaborasi dengan kanal lainnya sehingga dapat meningkatkan potensi bisnis," kata Eben.

Tahun ini perusahaan menargetkan dari kanal digital untuk jumlah nasabah atau pemegang polis yaitu sekitar 12.000 customer. Untuk produk yang dipasarkan secara online adalah produk-produk yang memiliki persyaratan yang simpel & proses yang cepat seperti asuransi mikro dan asuransi kecelakaan diri serta produk customized yang menyesuaikan dengan kebutuhan nasabah serta target pasar yang dituju.

Baca Juga: Tingkatkan Kenyamanan Peserta di Madura, Taspen Resmikan Kantor Cabang Pamekasan

Untuk menggenjot pemasaran digital, perusahaan telah melakukan sinergi dengan induk perusahaan BNI dengan menghadirkan produk BNI Life Digi Micro Protection yang dapat di beli melalui aplikasi BNI Mobile Banking.

Selain itu, BNI Life juga akan meluncurkan platform penjualan asuransi online berbasis web, yaitu Plan BLife yang menawarkan kemudahan untuk mendapatkan berbagai produk asuransi digital.

"Terkait mitigasi resiko, kami melakukan pemilihan produk serta pembatasan-pembatasan ketentuan asuransi dan tentunya proses KYC yang lebih ketat pada proses pembelian asuransi," ujar Eben.




TERBARU

[X]
×