kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri Asuransi Jiwa Mulai Jajaki Investasi ESG di Portofolionya


Selasa, 05 Juli 2022 / 15:22 WIB
Industri Asuransi Jiwa Mulai Jajaki Investasi ESG di Portofolionya
ILUSTRASI. Allianz Life yang sudah sekitar 25% investasi ESG dalam portofolionya. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejalan dengan POJK 51 tahun 2017, lembaga jasa keuangan termasuk asuransi harus secara bertahap menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan. Dalam hal ini, penerapannya bisa dalam bentuk menempatkan portofolio investasi yang menerapkan prinsip Environmental, Social, and  Governance (ESG).

Meskipun tak ada aturan pasti terkait investasi dengan prinsip ESG, beberapa pemain asuransi jiwa pun mulai menerapkan hal tersebut. Sebut saja, Allianz Life yang sudah sekitar 25% investasi ESG dalam portofolionya.

Ni Made Daryanti, Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia pun mengungkapkan bahwa per Mei 2022 dana kelolaan Allianz Life Indonesia adalah Rp 36,7 triliun, tidak termasuk DPLK Fund. Itu berarti, portofolio yang menerapkan prinsip ESG sebesar Rp 9,17 triliun.

Baca Juga: Emiten Asuransi Bisa Bagi Dividen, Ini Pilihannya

Made juga menyebutkan bahwa sejak tahun 2015, Allianz telah melakukan pengecualian terhadap beberapa sektor yang tidak sejalan dengan pedoman ESG, seperti sektor industri senjata kontroversial, energi tidak terbarukan, dan human rights. 

“Artinya investasi pada instrumen ekuitas dan investasi pendapatan tetap yang terkait dengan sektor-sektor tersebut sudah didivestasikan,” ujarnya kepada KONTAN, Selasa (5/7).

Sementara itu, Direktur Keuangan BNI Life Eben Eser Nainggolan juga menyebut bahwa pihaknya juga sudah mulai menempatkan portofolio investasinya ke aset yang menerapkan prinsip ESG. Paling banyak ditempatkan di portfolio saham termasuk reksadana index saham dan reksadana ETF saham.

Eben bilang portfolio tersebut memiliki kontribusi sekitar 65% dari total portfolio saham di BNI Life. Adapun, per Juni 2022, total portfolio yang sudah ESG sebesar Rp 970 miliar.

Baca Juga: Duh, Klaim Palsu Ternyata Banyak Ditemukan di Industri Asuransi Jiwa

Meskipun demikian, Eben menegaskan bahwa bukan berarti dengan serta-merta asal memilih aset yang menerapkan prinsip ESG. Ia bilang pihaknya tetap memperhatikan fundamental dan manajemen resiko dari perusahaan tersebut.

“Pilihan instrumen investasi berbasis ESG masih relatif sedikit di Indonesia dan kami menyambut baik upaya beberapa emiten untuk IPO Green Bond sebagai alternatif instrumen investasi obligasi berbasis ESG,” ujarnya.

Tak mau kalah, BRI Life juga sudah memiliki aset investasi dengan prinsip ESG. Namun, jumlahnya masih kecil yaitu sekitar 2% dari dana kelolaan non-Unit Link yang memiliki nilai total Rp 12 triliun.

Baca Juga: Simak! Ini Asuransi Wajib Saat Masuk Usia Pensiun

“Untuk tahap awal kami berinvestasi pada saham yang termasuk dalam indeks ESG,” ujar Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila.

Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon pun mengatakan bahwa saat ini investasi industri asuransi jiwa ke instrumen ESG memang masih membutuhkan waktu. Ia pun menambahkan bahwa dengan total investasi asuransi di pasar modal tercatat lebih dari Rp 300 triliun, tidak bisa serta-merta industri ini langsung berpindah ke investasi yang berprinsip ESG.

“Menimbulkan aspek tanggung jawab tersendiri  kalau aset senilai besar tiba-tiba berubah konversi ke aset yg lain dalam jangka waktu yang singkat, ini dampaknya besar,” ujarnya.

Budi optimistis semua anggota AAJI sudah aware  dengan prinsip ESG ini dan ia percaya mereka bisa langsung menerapkan ketika asetnya ada serta cocok dengan portofolio mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×