kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri DPLK masih optimis menatap potensi bisnis di tahun 2019


Minggu, 06 Januari 2019 / 15:34 WIB
Industri DPLK masih optimis menatap potensi bisnis di tahun 2019
ILUSTRASI. Sulistyowati, Plt Pengurus DPLK Syariah Muamalat


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa pemain industri dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) masih optimis bahwa bisnis pada 2019 ini bisa mengalami perbaikan. Hal ini meskipun pada tahun lalu tercatat realisasi pertumbuhan investasi DPLK mengalami perlambatan.

Sulistyowati Pelaksana Tugas Pengurus DPLK Syariah Muamalat bilang saat ini return on investment (RoI) yang didapat dari deposito, sukuk, saham dan reksadana masih di atas industri.

“Cuma memang untuk hasil reksadana dan saham di Jakarta Islamic Index minus sampai 2 digit,” kata Sulistyowati kepada Kontan.co.id, Minggu (6/1). 

DPLK Syariah Muamalat mengaku juga minus tapi tidak sebesar Jakarta Islamic Index.

Menurut Sulistyowati yang membuat RoI DPLK Syariah Muamalat positif ditengah penuruan Jakarta Islamic Index adalah karena RoI deposito dan sukuk yang hasilnya lumayan tinggi yaitu di atas 8%. Oleh karena itu Sulistyowati optimis dalam menatap 2019 ini.

Ferawati Gondokusumo Senior Manager Head of Marketing Communications and Corporate Branding Tokio Marine mengatakan sebagai pemain baru di industri DPLK, pada tahun ini perusahaan akan memaksimalkan kanal distribusi grup bisnis atau employee benefit.

“Ini akan terus berkembang kedepan melalui kanal tenaga pemasar dengan sistem referensi dan tidak menutup kemungkinan berkembang kearah kanal distribusi lain,” kata Ferawati.

Tokio Marine mendapatkan izin resmi sebagai perusahaan DPLK oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir Oktober 2018. Setelah izin keluar, Tokio Marine langsung menyiapkan strategi untuk memasarkan produk DPLK dengan aktif memberikan edukasi dan sosialisasi akan pentingnya program pensiun untuk karyawan.

Khususnya perusahaan Jepang di Indonesia. Dalam 12 bulan setelah operasi, Tokio Marine menargetkan dana kelolaan Rp 500 miliar dari kurang lebih 50 perusahaan di Indonesia.

Sebagai gambaran saja, berdasarakan catatan OJK, sampai November 2018, aset netto DPLK tercatat Rp 80 triliun naik 6% yoy. Aset DPLK ini berasal dari total 24 pelaku industri jasa dana pensiun lembaga jasa keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×