kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Infrastruktur menopang kredit perbankan tahun ini


Sabtu, 22 Maret 2014 / 06:52 WIB
Infrastruktur menopang kredit perbankan tahun ini
ILUSTRASI. Mulai bulan ini, OPEC+ menyetujui pemangkasan produksi sebesar 2 juta bph yang membawa suplai sedikit di bawah permintaan.


Reporter: Issa Almawadi, Nina Dwiantika | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Meski tak sekencang tahun lalu, perbankan nasional optimistis penyaluran kredit pada tahun ini tumbuh dua digit. Salah satu sektor pendorongnya adalah kredit infrastruktur.

Bank Mandiri, misalnya, memproyeksikan kucuran kredit infrastruktur tumbuh 15%-20% di tahun ini. Salah satu pendongkraknya adalah proyek pemerintah melalui Masterplan Percepatan dan Pembangunan Perluasan Ekonomi (MP3EI).

Target Mandiri tahun ini lebih lambat dibanding pencapaian tahun lalu. Selain dipengaruhi suku bunga yang sensitif, masih banyak industri yang mereview bisnisnya untuk mengurangi ekspansi. "Di tahun lalu, pembiayaan Bank Mandiri ke sektor konstruksi dan infrastruktur mencapai Rp 15,4 triliun, tumbuh 30,5% dari periode sama tahun sebelumnya," Abdul Rachman, Direktur Institutional Banking Mandiri, Jumat (21/3).

Mandiri juga telah berkomitmen menyalurkan pembiayaan MP3EI senilai Rp 50 triliun. Hingga kuartal pertama tahun ini, komitmen itu telah tersalurkan Rp 15 triliun untuk sektor konstruksi.

Dari pinjaman ke sektor korporasi, sebagian besar pembiayaan Mandiri memang mengarah ke sektor infrastruktur. Selain melalui pembiayaan langsung, Mandiri tetap mengucurkan kredit melalui sindikasi. "Memang lebih banyak sindikasi. Tapi, dalam sindikasi itu, Mandiri tetap sebagai mayoritas," kata Didiek Hartanto, EVP Corporate Banking II Group Mandiri.

Saat ini Mandiri telah berkomitmen membiayai proyek Jakarta Toll Road Development. Beberapa proyek infrastruktur yang dibiayai Mandiri antara lain pembangunan jalan tol atas laut di Bali, pengembangan Bandara Ngurah Rai dan Pelabuhan Kalibaru Tanjung Priok.

Di sisi lain, Mandiri baru saja mengucurkan non cash loan senilai Rp 1,4 triliun kepada Semen Gresik, yang merupakan salah satu anak usaha Semen Indonesia. Kredit ini akan dipakai untuk membangung pabrik semen baru di Kabupaten Rembang Jawa Tengah yang berkapasitas 3 juta ton semen per tahun. Di tahun lalu, dari total pembiayaan Mandiri ke sektor konstruksi dan infrastruktur mencapai Rp 15,4 triliun, sekitar Rp 2,1 triliun mengalir ke industri semen.

Bank Central Asia juga konsisten membiayai sektor infrastruktur. Direktur Korporasi BCA, Dahlia Mansor Ariotedjo, menyatakan kredit infrastruktur pada tahun ini tidak besar, karena debitur sudah mencairkan kredit pada tahun lalu. Rata-rata sektor kredit pada segmen kredit korporasi diproyeksikan tumbuh 14%, lebih rendah daripada pertumbuhan tahun lalu. Sektor infrastruktur yang dibidik adalah jalan tol, pelabuhan dan kereta api. Tahun lalu, BCA mengucurkan kredit korporasi, termasuk sektor infrastruktur, mencapai Rp 103,1 triliun, tumbuh 21,5% dibanding 2012.

Adapun Bank Permata tidak membidik target khusus dalam kredit infrastruktur. Permata lebih selektif ke sektor infrastruktur dengan jangka waktu pinjaman tak terlalu lama dan sektor penunjang infrastruktur seperti kontraktor. Direktur Wholesale Banking Permata, Roy A Arfandy, bilang, karena jumlahnya besar, Permata lebih memprioritaskan skema sindikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×