Reporter: Nina Dwiantika |
JAKARTA. Bank Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) Indonesia bakal memperkuat rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) di kisaran 17% hingga akhir tahun 2012. Ada dua cara yang ditempuh, yaitu minta modal ke pemilik atau menerbitkan surat utang.
Tahun 2011, ICBC Limited, pemilik ICBC, menyuntikkan modal Rp 1,40 triliun. "Kami tengah mendiskusikan tambahan modal di tahun ini, tetapi angkanya belum dapat kami sampaikan," kata Direktur ICBC Indonesia, Sandy Tjipta Mulianan, Kamis (31/5).
Bank ini meminta tambahan modal karena mengincar pertumbuhan sebesar 40%. Ekspansi bank asal China ini memang menakjubkan. Sepanjang 2011, kredit tumbuh 66% menjadi Rp 10 triliun dan dana pihak ketiga (DPK) naik 50% menjadi Rp 12 triliun. Tiga bulan pertama 2012, realisasi kredit tumbuh 10% menjadi Rp 11 triliun dan DPK Rp 16 triliun atau tumbuh 30%.
Head of Retail Banking ICBC Indonesia, Setiawan Kumala, mengatakan, dalam tiga tahun sampai empat tahun mendatang komposisi kredit akan berubah menjadi 60% korporasi dan 40% konsumer. Saat ini kredit korporasi mendominasi hingga 90%. Besarnya porsi ini lantaran mereka punya jaringan kuat di perusahaan China yang berbisnis dengan pengusaha Indonesia atau sebaliknya.
Head Corporate Banking II ICBC Indonesia, Mario Utama, menjelaskan, kredit korporasi terbagi tiga segmen yakni perusahaan asal China, perusahaan lokal di Indonesia dan perusahaan multifinance.
ICBC fokus menyalurkan kredit korporasi ke infrastruktur, pertanian, energi dan manufaktur. "Masing-masing sektor komposisi penyaluran kreditnya sama rata yakni sekitar 33%." kata Mario.
Kemarin (31/5), ICBC Indonesia ikut sindikasi kredit sebesar Rp 8,8 triliun untuk pembiayaan pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan. Bank ini jadi mandated lead arranger dengan menyiapkan dana Rp 800 miliar.
Selain itu, ICBC ikut membiayai proyek Krakatau Steel (KS) sebesar US$ 450 juta. "Kami tengah memantau peluang kredit dari sektor Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)," kata Mario.
Menurutnya, kredit korporasi ini mengandung beberapa risiko. Misalnya jangka waktu kredit yang mencapai 15 tahun, sehingga bank butuh sumber dana jangka panjang dari deposito atau lainnya.
Setiawan menambahkan, pihaknya akan menggenjot komisi atau fee based income dari beberapa produk yang akan meluncur. ICBC telah mengajukan permohonan ke Bank Indonesia (BI) untuk mendistribusikan reksadana dan bancassurance pada tahun ini. "Kami akan mengembangkan produk di luar DPK karena kebutuhan masyarakat berkembang," katanya.
ICBC akan membangun 26 cabang di Makassar, Balikpapan dan Bali. Hingga April 2012, bank ini telah membangun 19 cabang di Jakarta, Batam, Medan dan kota lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News