kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ini 3 Lini Asuransi Penopang Pendapatan Premi Terbesar Sompo Insurance per November


Senin, 23 Desember 2024 / 18:28 WIB
Ini 3 Lini Asuransi Penopang Pendapatan Premi Terbesar Sompo Insurance per November
ILUSTRASI. Sompo Insurance berhasil mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp 2,28 triliun atau naik sebesar 12,87% secara tahunan


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sompo Insurance Indonesia mengungkapkan 3 lini bisnis asuransi yang menjadi penopang terbesar pendapatan premi per November 2024.

Presiden Direktur Sompo Insurance Indonesia Eric Nemitz menerangkan 3 lini tersebut, yaitu asuransi properti, kendaraan, dan kesehatan.

"Asuransi properti yang mencakup asuransi kebakaran hingga asuransi gempa itu berkontribusi 43% per November 2024, kendaraan 24%, dan kesehatan 14% terhadap total premi perusahaan," ucapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Senin (23/12).

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan per November 2024 (unaudited), Sompo Insurance berhasil mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp 2,28 triliun. Nilai itu meningkat sebesar 12,87%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 2,02 triliun.

Baca Juga: Hasil Investasi Sompo Insurance Meningkat 44% pada Semester I-2024

Mengenai asuransi properti yang menjadi kontributor terbesar, Eric merinci pendapatan premi di asuransi properti ditopang oleh sektor korporasi. Dia bilang porsi sektor korporasi mencapai 90% lebih.

"Jadi, jika melihat secara keseluruhan, asuransi properti individual sangat kecil," ungkapnya.

Eric mengatakan, kondisi di Indonesia begitu unik. Jika dibandingkan Jerman, dia menuturkan bahwa masyarakat di Jerman pasar asuransi properti perorangan begitu besar. Namun, Indonesia malah sebaliknya.

Eric menilai, salah satu alasan pasar asuransi properti individual begitu kecil karena banyak orang yang belum terlalu membutuhkan asuransi properti untuk melindungi aset mereka dari risiko. Oleh karena itu, dia bilang pasar asuransi properti untuk individu masih perlu didorong ke depannya.

Lebih lanjut, Eric mengatakan korporasi atau perusahaan memang sudah tahu membutuhkan asuransi untuk melindungi aset mereka. Dengan demikian, hal itu juga yang menyebabkan lebih banyak asuransi properti yang berasal dari korporasi ketimbang individual.

Meskipun demikian, Eric meyakini asuransi properti akan terus berkembang seiring dengan masih terbukanya pangsa pasar properti.

Selanjutnya: AS Serang Balik! Biden Luncurkan Penyelidikan Perdagangan terhadap Chip asal China

Menarik Dibaca: 45 Twibbon Natal 2024 Terbaru, Cocok Dijadikan Foto Profil di Media Sosial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×