Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cengkeraman investor asing pada industri perbankan Indonesia tercatat sudah cukup kuat. Namun, minat para investor luar negeri untuk masuk ke bank di Tanah Air masih belum surut hingga saat ini.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberi bocoran bahwa tahun ini atau paling lambat awal tahun 2024 bakal ada proses akuisisi bank lokal yang akan melibatkan investor asing.
Baru-baru ini, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, peningkatan minat investor asing masuk ke perbankan Indonesia berasal dari beberapa negara, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Singapura.
Hingga saat ini, ada 39 bank yang beroperasi di Indonesia dikendalikan oleh investor asing dengan total aset Rp 2.944,14 triliun. Sebanyak 32 bank merupakan bank swasta nasional dan tujuh lagi kantor cabang bank asing.
Baca Juga: Cengkeraman Investor Asing di Perbankan Indonesia Semakin Kuat
Sejauh ini, cengkeraman investor Jepang tercatat paling kuat. Tercatat ada lima bank swasta yang dikendalikan investor asal Negeri Sakura ini. Hal itu ditambah dengan kehadiran kantor cabang bank MUFG Bank Ltd. Total aset bank yang dikendalikan investor Jepang mencapai Rp 724,33 triliun, berdasarkan rangkuman data laporan keuangan bank per Maret 2023.
Posisi terkuat kedua ditorehkan investor asal Singapura. Ada empat bank yang dikendalikan investor asal Negeri Singa ini dengan total aset mencapai Rp 525,6 triliun. Selanjutnya, disusul investor Malaysia. Walau hanya mengendalikan dua bank, tetapi keduanya memiliki aset sebesar Rp 508,8 triliun.
Dari Jepang, Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) merupakan investor paling kuat posisinya di industri keuangan domestik. Selain menguasai 92,47% saham Bank Danamon, posisinya di Indonesia diperkuat dengan kehadiran kantor cabang MUFG.
Presiden Direktur Bank Danamon Daisuke Ejima mengungkapkan, lembaga keuangan Jepang itu sejak awal sudah memandang pasar Indonesia potensial. Pria yang sebelumnya menjabat sebagai regional executive MUFG Bank Asia Pasifik ini bilang, investasi MUFG di Bank Danamon saat ini masih sesuai kesepakatan, yakni fokus pada bisnis korporasi, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), konsumer, serta Adira Finance.
"Saat ini, kita akan masuk pada era kedua kerjasama MUFG dan Danamon. Kita akan melihat apakah berhasil atau tidak. Untuk saat ini masih susah diprediksi," ujar Ejima dalam wawancara terbatas, Kamis (20/7).
Baca Juga: Masyarakat Antusias, Bank BCA Catatkan Penjualan ORI023 Sebesar Rp 8 Triliun
Adapun investor asing yang paling baru mengendalikan bank lokal adalah Kasikornbank Public Company. Grup keuangan asal Thailand ini telah menguasai 67,38% saham Bank Maspion secara langsung dan juga melalui anak usahanya Kasikorn Vision Financial Company dan Kasikornbank Public Company.
Kasikornbank sebetulnya sudah lama menjadi bagian dari Bank Maspion tetapi hanya sebagai pemegang saham minoritas. Perusahaan ini bergerak jadi pengendali setelah mengakuisisi saham milik keluarga Alim Markus pada akhir 2022 dan melakukan injeksi modal lewat rights issue pada 2023.
Lalu, ada Weelab Sky Limited juga masuk mengakuisisi Bank Jasa Jakarta bersama dengan Astra Internasional. Bank ini akan diekmbangkan menjadi bank digital. Porsi saham Weelab dan Astra masih seimbang, yakni masing-masing 49,56%.
Berikut daftar bank swasta nasional yang sudah dikenalikan investor asing dan kantor cabang bank asing di Indonesia:
Nama Bank | Nama Investor | Porsi Saham | Aset (Mar 2023) |
---|---|---|---|
Singapura | |||
Seabank Indonesia | Sea Group | 97,25% | 32.271 |
OCBC NISP | OCBC Overseas | 85,08% | 239.866 |
DBS Indonesia | DBS Bank Ltd | 99,00% | 101.475 |
UOB Indonesia | UOC Overseas | 98,99% | 151.592 |
Korea Selatan | |||
KB Bukopin | Kookmin Bank | 66,88% | 45.995 |
KEB Hana Indonesia | KEB Hana Bank | 69,01% | 86.467 |
Woori Saudara | Woori Bank | 84,20% | 51.014 |
Shinhan Indonesia | Shinhan Bank | 99,00% | 22.924 |
Bank IBK Indonesia | IBK | 91,24% | 19.188 |
Bank Oke Indonesia | Apro Financial | 93,4% | 10.463 |
Jepang | |||
Danamon Indonesia | MUFG | 92,47% | 203.516 |
BTPN | SMFG | 92,43% | 203.516 |
Mizuho Indonesia | Mizuho Group | 99,00% | 79.982 |
Resona Perdania | Resona Bank | 78,44% | 16.036 |
Bank Jtrust Indonesia | J Trust Group | 92,35% | 32,993 |
MUFG Bank Ltd | Kantor cabang asing | 100% | 187.835 |
China & Hong Kong | |||
HSBC | HSBC Holdings | 98,94% | 133.191 |
ICBC Indonesia | ICBC Group | 98,61% | 60.157 |
CCB Indonesia | CCB | 60,00% | 26.696 |
CTBC Indonesia | CTBC Bank | 99,00% | 21.138 |
Bank Jasa Jakarta | Welab Limited | 49,56% | 11.310 |
Bank Neo Commerce | Akulaku Silvrr | 26,32% | 19.112 |
Bank of China Limited | Kantor cabang asing | 98,94% | 59.185 |
Malaysia | |||
Maybank Indonesia | Maybank Group | 78,98% | 161.113 |
CIMB Niaga | CIMB Group | 91,48% | 347.297 |
Thailand | |||
Bank Permata | Bangkok Bank | 89,12% | 252.667 |
Bank Maspion | Kasikornbank | 67,38% | 15.792 |
India | |||
Bank of India Indonesia | Bank of India | 76,00% | 6.001 |
Bank SBI Indonesia | State Bank of India | 99,00% | 6.336 |
Bank Amar Indonesia | Tolaram Group | 59,49% | 4.762 |
Australia | |||
ANZ Indonesia | ANZ Bangking Group | 99,00% | 18.908 |
Commonwealth Indonesia | Commowealth Bank | 99,00% | 17.760 |
Amerika Serikat | |||
Citibank NA | Kantor cabang asing | 100% | 101.729 |
JP Morgan Chase Bank | Kantor cabang asing | 100% | 29.422 |
Bank of Amerika | Kantor cabang asing | 100% | 15.984 |
BNP Paribas (Prancis) | BNP Paribas | 99.00% | 21.654 |
QNB Indonesia (Qatar) | Qatar National Bank | 92.48% | 16.710 |
Standard Chartered (Inggris) | Kantor cabang asing | 100% | 79.163 |
Deutche Bank (Jerman) | Kantor cabang asing | 100% | 31.534 |
Ket: Satuan dalam miliar rupiah |
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News