kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini efek kenaikan harga batubara ke penyaluran kredit menurut OJK


Kamis, 20 September 2018 / 17:33 WIB
Ini efek kenaikan harga batubara ke penyaluran kredit menurut OJK
ILUSTRASI. Boedi Armanto, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara pada perdagangan Rabu (19/9) lalu tercatat naik 0,18% atau 0,2 poin menjadi US$ 112,15 per metrik ton setelah dalam beberapa hari terakhir menurun. Membaiknya harga batubara ini diyakini bakal berefek pada penyaluran kredit perbankan.

Boedi Armanto, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai, mulai membaiknya harga komoditas seperti batubara ini diperkirakan akan ada efek ke kredit perbankan.

“Yang pasti non performing loan (NPL) akan menurun, karena yang tadinya tidak bisa bayar kreditnya sekarang sudah bisa,” kata Boedi kepada kontan.co.id, Kamis (20/9).

Menurut Boedi, jika bisnis tambang menggeliat maka beberapa bisnis ikutan lain seperti perumahan karyawan di perusahaan tambang, transportasi komoditas dan tambang, hotel dan rumah makan akan membaik.

Paul Sutaryono, Pengamat perbankan bilang kenaikan harga batubara biasanya akan mendorong penyaluran kredit yang selama ini masuk ke undisbursed loan atau kredit yang sudah disetujui tapi belum dicairkan.

“Tapi memang untuk NPL tidak langsung ada perbaikan,” kata Paul kepada kontan.co.id, Kamis (20/9).

Sampai Juli 2018 tercatat kredit perbankan ke komoditas dan tambang tercatat sebesar Rp 116,1 triliun atau turun 4,36% secara tahunan atau year on year (yoy).

Dari penyaluran kredit tambang dan komoditas ini, rasio kredit bermasalah atau NPL tercatat 4,55% atau membaik dibandingkan periode sama 2017 7,49%.

Catatan saja, batubara dan CPO merupakan dua komoditas andalan Indonesia. Sebagai gambaran saja dua komoditas ini tercatat menyumbang sekitar 16% dari total ekspor Indonesia pada tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×