kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kredit Bank Mantap tumbuh 61,6% hingga Agustus


Kamis, 20 September 2018 / 17:23 WIB
Kredit Bank Mantap tumbuh 61,6% hingga Agustus
ILUSTRASI. Direktur Utama Bank Mantap Josephus K Triprakoso


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) semakin moncer di kuartal III. Hingga Agustus 2018, Kredit anak usaha dari PT Bank Mandiri Tbk ini masih tumbuh.

Direktur Utama Bank Mantap Josephus K. Triprakoso mengatakan hingga akhir Agustus 2018, Kredit tumbuh 61,6% secara tahunan atau year on year (yoy). Selama delapan bulan pertama 2018, posisi kredit sebanyak Rp 13,8 triliun. Di sisi rasio kredit bermasalah kotor atau non personal loan (NPL) gross per Agustus di posisi 0,61%.

Begitu pun dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), Josephus mengaku masih on-track dengan target. Hingga Agustus 2018, DPK tumbuh 61% yoy menjadi Rp15 triliun.

"Semester II tahun 2018 ini merupakan tahun yang menantang, khususnya untuk Bank BUKU I-II. Dimana likuiditas semakin ketat dan terdapat tren peningkatan suku bunga. Tren tersebut kami proyeksikan akan menggerus NIM Bank ke depan," ujar Josephus kepada Kontan.co.id pada Rabu (19/9).

Namun demikian manajemen masih tetap optimis untuk dapat mencapai target Rencana Anggaran Kerja Perusahaan (RKAP) tahun ini. Oleh sebab itu, bank akan terus fokus di segmen pensiunan dan UMKM.

Sembari mengembangkan teknologi, produk maupun layanan yang memberikan nilai tambah terhadap nasabah yang mayoritas merupakan pensiunan. Manajemen yakin melalui langkah ini, dapat meningkatkan penetrasi market serta meningkatkan efisiensi cost ke depan.

"Melalui strategi tersebut kami yakin masih mampu menjaga target bottom line yang telah ditetapkan walaupun ke depan NIM akan tertekan. Ke depan kondisi akan semakin menantang sesuai dengan trend market suku bunga yang semakin ketat," tambah Josephus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×