kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.445   0,00   0,00%
  • IDX 7.146   39,44   0,55%
  • KOMPAS100 1.042   8,55   0,83%
  • LQ45 813   6,58   0,82%
  • ISSI 225   1,92   0,86%
  • IDX30 424   3,81   0,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,79   1,75%
  • IDX80 117   0,97   0,83%
  • IDXV30 122   2,30   1,92%
  • IDXQ30 139   1,60   1,16%

Ini jawaban Muamalat soal kredit macet Batavia Air


Jumat, 05 April 2013 / 13:36 WIB
Ini jawaban Muamalat soal kredit macet Batavia Air
ILUSTRASI. pt Harum Energy energi tbk HRUM


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Akibat kepailitan Batavia Air beberapa waktu lalu, mendatangkan kredit macet bagi PT Bank Muamalat sebesar Rp 429 miliar.

Meski pihak Muamalat menyatakan nilai kredit macet itu tidak berdampak terhadap bisnisnya, namun ternyata rasio kredit macet bank syariah ini mengalami kenaikan.

Non Performing Financing (NPF) gross bank ini turun dari semula 2,6% menjadi 2,09%. Namun, NPF net naik tipis dari posisi 1,78% menjadi 1,81%. “Tetapi ini bukan karena Batavia,” jelas Direktur Keuangan Bank Muamalat Hendiarto, kepada KONTAN, Jumat, (5/4).

Ia menyebutkan, posisi NPF gross yang turun dan NPF net-nya naik, tergantung pada kualitas kolateral dan jaringan penghapusan kredit. Bila penghapusan kredit berkurang, nilai NPF net bisa naik meskipun gross-nya turun.

Hendiarto bilang, kenaikan NPF net bukan dampak dari kredit macet Batavia Air. Karena, kolateral atau pencadangan kredit Batavia itu mencapai 100%. Sedangkan, yang dapat mempengaruhi kenaikan rasio kredit macet itu adalah kolateral yang jumlahnya rendah.

 Terlebih, porsi kredit macet di Batavia Air berjumlah tidak signifikan. Nominalnya yakni hanya 1,3% dari total pembiayaan yang disalurkan Muamalat tahun lalu yakni Rp 32,9 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×