kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Ini Kata Pengamat Soal Pendanaan Fintech Lending ke Luar Jawa Turun pada Juni 2024


Senin, 02 September 2024 / 06:29 WIB
Ini Kata Pengamat Soal Pendanaan Fintech Lending ke Luar Jawa Turun pada Juni 2024
ILUSTRASI. Bisnis fintech peer to peer (P2P) lending.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data statistik dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa penyaluran pendanaan fintech peer-to-peer (P2P) lending kepada peminjam (borrower) di luar Jawa mencapai Rp 6,19 triliun pada Juni 2024.

Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 0,96% dibandingkan dengan penyaluran pada Mei 2024 yang mencapai Rp 6,25 triliun.

Baca Juga: Ada 98 Pinjol Legal Resmi Terdaftar OJK September 2024, Jauhi Nama Pinjol Ilegal Ini

Pengamat Teknologi sekaligus Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, menilai bahwa penurunan tipis tersebut adalah hal yang wajar terjadi.

Namun, ia berpendapat bahwa faktor utama yang menyebabkan penurunan ini adalah karena kebutuhan masyarakat di luar Jawa yang mungkin sedang menurun.

"Mungkin di luar Jawa, kondisi ekonomi sedang membaik sehingga tidak banyak yang meminjam," ujarnya kepada *Kontan* pada Jumat (30/8).

Heru juga menyebutkan bahwa penyaluran pendanaan yang masih relatif kecil di luar Jawa bisa jadi disebabkan oleh infrastruktur digital yang belum merata di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Direstui OJK, Fintech Lending Easycash Punya Pimpinan Baru

Akibatnya, akses masyarakat di luar Jawa terhadap layanan fintech lending masih belum maksimal.

Selain itu, jumlah penduduk yang lebih banyak di Pulau Jawa membuat fintech lending lebih fokus menyalurkan pendanaan di Jawa dibandingkan luar Jawa.

"Penduduk kebanyakan ada di Jawa, khususnya Jawa Barat, Jakarta, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Tentu memengaruhi fokus pendanaan," jelas Heru.

Meskipun begitu, Heru tidak menutup kemungkinan bahwa luar Jawa masih memiliki potensi besar untuk didanai. Namun, potensi tersebut sangat bergantung pada kebutuhan masyarakat dan infrastruktur yang ada di wilayah tersebut.

Ia juga menambahkan bahwa jika fintech lending ingin meningkatkan penyaluran ke luar Jawa, maka fokus penyaluran sebaiknya lebih diarahkan pada segmen produktif daripada konsumtif.

Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan Akseleran ke Luar Jawa Minim, Ini Alasannya

Sebagai informasi, penyaluran pendanaan fintech P2P lending kepada borrower di luar Jawa yang mencapai Rp 6,19 triliun pada Juni 2024 hanya menyumbang 24,92% dari total penyaluran sebesar Rp 24,84 triliun pada bulan yang sama.

Artinya, penyaluran di luar Jawa masih relatif kecil dibandingkan dengan Pulau Jawa yang mencapai Rp 18,64 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×