kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Ini Penjelasan Mandala Finance Soal Rencana Akusisi oleh MUFG dan Adira Finance


Kamis, 25 Januari 2024 / 11:00 WIB
Ini Penjelasan Mandala Finance Soal Rencana Akusisi oleh MUFG dan Adira Finance
ILUSTRASI. Direktur Mandala Finance, Christel Lasmana yakin akuisisi oleh MUFG dan PT Adira Dinamika Multi Finance akan berdampak positif ke perusahaan.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandala Multifinance (MFIN) atau Mandala Finance angkat bicara terkait rencana akuisisi oleh Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance).

Managing Director Mandala Finance Cristel Lasmana tak memungkiri akuisisi tersebut akan membawa dampak positif bagi perusahaannya. Ia bilang, dampak ke Mandala Finance mungkin akan lebih berfokus dari segi perluasan layanan dan memperkuat posisi keuangan.

"Dengan demikian, dari inisiatif yang ingin dijalankan, kami pun menjadi lebih didukung dengan bergabungnya kami ke ekosistem mereka. Jadi, secara bisnis, tentunya secara posisi keuangan yang paling terlihat, serta dari inovasi dan perkembangan pelayanan kami ke depan," ucapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (24/1).

Setelah akuisisi rampung, Cristel menyampaikan, Mandala Finance masih akan berfokus pada pembiayaan retail. Sebab, hal itu sudah menjadi kekuatan atau aset yang dikuasai Mandala Finance selama 26 tahun berdiri.

Ia juga menerangkan adanya akuisisi juga tidak tiba-tiba langsung mengubah bisnis perusahaan ke bidang lain, misalnya korporasi.

"Jadi, kami cukup familiar selama 26 tahun terakhir bergerak di bidang retail. Oleh karena itu, kami berfokus ke segmen retail sendiri dan memperhatikan kebutuhan mereka," ungkapnya.

Baca Juga: Mandala Finance Targetkan Penyaluran Pembiayaan Tumbuh Double Digit pada 2024

Meskipun demikian, Cristel mengatakan tak menutup kemungkinan akan merambah bidang lain ke depannya. Dia bilang Mandala Finance akan menjaring kebutuhan nasabah terlebih dahulu. Jika ternyata ada kebutuhan edukasi atau pembiayaan untuk umroh atau pinjaman yang lebih besar, mungkin jaminannya harus disesuaikan.

Cristel juga mengatakan perusahaannya akan mengumumkan produk baru pada tahun ini. Dia mengatakan pengumuman akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Sekarang itu yang sedang dirumuskan kami dan kami berharap untuk bisa launching di tahun ini, dalam waktu dekat mungkin, dimulai dari skala yang kecil dahulu sehingga bertahap," kata Cristel.

Mengenai potensi pemilik saham yang baru akan tender offer, Cristel membeberkan pihaknya akan melihat semua itu sesuai dengan regulasi yang berlaku. 

"Jadi, dengan jumlah akuisisi yang mayoritas sekitar 80% baik dari MUFG dan Adira Finance, maka tender offer itu adalah sesuatu yang mandatory kalau dari peraturan bursanya," ujarnya.

Cristel menambahkan, Mandala Finance menargetkan penyaluran pembiayaan tumbuh double digit pada tahun ini. Dia mengatakan angka itu diproyeksikan melihat juga dari pertumbuhan industri pembiayaan yang diperkirakan tumbuh 11%-13% pada 2024.

"Kami berharap untuk pertumbuhan yang seiring dengan industri, tetap dominan di roda dua untuk kendaraan baru maupun bekas, dan fasilitas dana," ujarnya.

Selain itu, Cristel bilang Mandala Finance juga berharap pada kontribusi produk baru perusahaan yang akan dirilis pada tahun ini.

Untuk mendorong kinerja perusahaan pada tahun ini, dia juga mengatakan Mandala Finance akan menerapkan sejumlah strategi. Salah satu strateginya, yakni pihaknya akan terus melakukan improvisasi dari segi proses kerja. 

"Kami mencoba memberikan layanan yang lebih mudah, cepat, dan melalui persyaratan-persyaratan yang lebih reasonable juga untuk konsumen kami," katanya.

Selain dari segi pelayanan, Cristel menerangkan Mandala Finance juga berupaya meningkatkan kepuasan pelanggan dan rekanan.

Sebagai informasi, RUPSLB Mandala Finance akan dilaksanakan pada Februari 2024. Dalam agenda tersebut ada tiga poin yang akan dibahas, mulai dari perubahan pemegang saham pengendali, peningkatan modal, dan perubahan jajaran direksi. 

Kinerja Mandala Finance

Mandala Finance tercatat menyalurkan pembiayaan Rp 5,5 triliun sepanjang 2023. Cristel mengatakan, kontribusi paling besar berasal dari segmen pembiayaan kendaraan roda dua dan multiguna. 

"Jadi, roda dua itu dibagi dari beberapa sub, yakni ada roda dua yang motor baru, bekas, serta jaminan roda dua. Dari semua itu mungkin berkontribusi sebesar 98%. Hal itu yang membuat kami berfokus ke segmen retail," ucapnya.

Melihat pencapaian 2023, Cristel optimistis bisa mencapai pertumbuhan pembiayaan sebesar double digit pada tahun ini. Dilihat juga dari proyeksi industri pembiayaan yang tumbuh sekitar 11%-13% pada 2024.

Baca Juga: Mandala Finance Sebut Akuisisi oleh MUFG dan Adira Finance Bakal Berdampak Positif

Cristel menyampaikan Mandala Finance akan menambah penyaluran untuk segmen roda dua baru pada tahun ini, seiring dengan adanya potensi tumbuhnya penjualan. Selain itu, pihaknya juga akan mendorong pertumbuhan multiguna pada tahun ini.

Dia menyebut Mandala Finance juga tak menutup kemungkinan untuk merambah ke segmen bisnis baru lainnya. Salah satunya kendaraan listrik yang diproyeksikan masih besar potensinya pada tahun ini meski kontribusinya terhadap total pembiayaan perusahaan pada 2023 masih di bawah 1%.

Sementara itu, Mandala Finance mencatatkan Non Performing Financing (NPF) pada 2023 sebesar 2,3%. Cristel mengatakan angka tersebut masih di bawah NPF industri pembiayaan. Cristel pun menyampaikan Mandala Finance akan berusaha terus menekan angka NPF ke depannya.

"Kami ke depannya juga berusaha menekan NPF itu turun. Namun, memang secara industri, kami masih di bawah rata-rata," katanya.

Untuk menekan NPF, Cristel mengatakan pihaknya akan menerapkan sejumlah cara. Adapun caranya, yakni memotret dari beberapa aspek kredit seseorang atau calon debitur. Dia mengatakan salah satunya Mandala Finance akan melihat dari pendapatan atau income calon debitur. 

"Selain income, kami juga menyoroti dari kebutuhannya mau dipakai untuk konsumtif atau produktif. Apakah penyaluran itu bisa membantu perekonomian mereka secara pribadi atau malah menjerumuskan?" ungkapnya.

Dia bilang hal tersebut menjadi pertimbangan dalam menyetujui atau menolak pembiayaan kepada calon debitur. Cristel mengatakan Mandala Finance juga terus memastikan semua proses tersebut berjalan dengan terus memperbaiki proses secara internal baik dari tata kelola atau menggunakan alternatif-alternatif yang bisa membantu memotret calon debitur lebih baik.

"Sebab, lebih banyak informasi, maka lebih baik juga kami dalam memutuskan penyaluran kredit sesuai dengan prinsip kehati-hatian," kata Cristel.

Baca Juga: Begini Kabar Terbaru Akuisisi Mandala Finance oleh MUFG dan Adira Finance

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×