kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini penyebab pendapatan bunga bersih Bank Mandiri hanya tumbuh 4,9% di tahun 2018


Rabu, 30 Januari 2019 / 15:36 WIB
Ini penyebab pendapatan bunga bersih Bank Mandiri hanya tumbuh 4,9% di tahun 2018


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun lalu, pertumbuhan pendapatan bunga bersih bank alias net interest income (NII) beberapa bank tumbuh cukup lambat. Hal ini utamanya disebabkan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang sedikit membebani bank.

Misalnya, PT Bank Mandiri Tbk yang akhir 2018 lalu membukukan NII sebesar Rp 54,62 triliun. Jumlah tersebut hanya tumbuh sebesar 4,9% dari periode tahun sebelumnya Rp 52,09 triliun. Bila dijumlah dengan premi alias konsolidasi, Bank Mandiri tercatat membukukan NII dan premium income sebesar Rp 57,32 triliun atau tumbuh 5,1% secara year on year (yoy).

Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan menjelaskan hal tersebut tentunya disebabkan karena biaya dana alias cost of fund (CoF) yang naik. "Itu sebetulnya karena suku bunga naik, memang kalau Juni sampai September bunga itu masih stabil tapi karena kenaikan bunga deposito rupiah dan BI7DRR yang naik, itu jadi ikut naik," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (30/1).

Benar saja, bila merujuk laporan keuangan terlihat CoF Bank Mandiri cenderung meningkat menjadi 2,9% per 2018 lalu dari tahun sebelumnya 2,7%.

Di samping itu, rendahnya NII Bank Mandiri menurut Panji lantaran Bank Mandiri belum secara agresif menaikkan bunga kredit di tahun lalu. Sementara bunga dana terus meningkat untuk mengikuti transmisi kenaikan bunga kebijakan BI.

Bank berlogo pita emas ini memberi sinyal kalau di tahun 2019 akan ada kenaikan bunga kredit untuk menyesuaikan dengan bunga dana. Bank bersandi bursa BMRI pun optimistis tahun ini pendapatan bunga bisa bergerak naik seiring dengan langkah Bank Mandiri untuk mengerek kredit.

"Agar NII tumbuh positif, size of loan kami perbesar. Kami akan konversi dari jangka pendek seperti SBI dan interbank akan kami masuk ke SUN yang yield-nya tinggi atau bisa sampai 8%," sambungnya.

Sebagai informasi tambahan, pada akhir 2018 Bank Mandiri membukukan total pendapatan bunga sebesar Rp 77,38 triliun atau naik 4,7% yoy. Hal ini diimbangi dengan kenaikan beban bunga yang ikut naik 4,2% menjadi Rp 25,29 triliun. Meski begitu, sepanjang tahun lalu Bank Mandiri tetap berhasil mencetak laba Rp 20,64 triliun, naik 21,2% secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×