Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) akan tetap mengejar pertumbuhan kredit meskipun permintaan saat ini tengah lesu karena dampak pandemi covid-19. Di tengah kondisi ini, bank pelat merah ini akan melakukan pertumbuhan secara selektif.
Royke Tumilaar, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, perseroan akan fokus mengejar pertumbuhan kredit pada sektor-sektor yang tidak terdampak Covid-19.\
Baca Juga: Bank Mandiri (BMRI) telah restrukturisasi Rp 99 triliun kreidt terdampak covid-19
"Kami akan fokus melakukan pembiayaan di sektor farmasi, telekomunikasi, dan Fast moving consumer goods (FMCG),"katanya saat paparan kinerja Bank Mandiri Kuartal I 2020 secara virtual, Senin (8/6).
Bank Mandiri akan menyesuaikan strategi penyaluran kredit dengaan kondisi Covid-19 saat ini dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian.
Baca Juga: Rupiah masih betah di bawah Rp 14.000 per dolar AS, ini komentar pengusaha
Selain sektor tersebut, perseroan juga akan terus mendukung debiturnya yang masih sehat dan merupakan pemimpin pasar di masing-masing industrinya.
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Silvano Winston Rumantir mengatakan, kredit perseroan di sektor farmasi, telekomunikasi dan FMCG pada kuartal I 2020 msih tumbuh cukup bagus.
Eksposur kredit farmasi Bank Mandiri tumbuh 16,8% dibandingkan kuartal I 2019, kredit di sektor FMCG naik 6,9%, dan dari sektor telekmunikasi tumbuh 44% secara year on year (YoY).
Sepanjang kuartal I, Bank Mandiri secara konsolidasi masih mencatatkan pertumbuhan kredit dua digit yakni 14,20% dari Rp790,5 triliun pada Maret 2019 menjadi Rp 902,7 triliun.
Baca Juga: Ini 10 saham terbesar yang dilego asing pada perdagangan Senin (8/6)
Silvano melihat dampak Covid-19 terhadap kinerja perseroan di kuartal I 2020 belum signifikan. Ia memperkirakan dampaknya besar baru akan terasa pada triwulan kedua tahun ini.
Bank Mandiri bakal merevisi target kreditnya tahun ini. Namun hingga saat ini, masih dalam proses penyusunan.
Bank ini kesulitan dalam memutuskan target karena masih banyak ketidakpastian terkait Covid-19 hingga saat ini. Revisi Rencana Bisnis Bank (RBB) baru akan diserahkan perseroan ke OJK pada akhir Juni ini.
Baca Juga: Laba bersih Bank Mandiri naik 9,4% menjadi Rp 7,9 triliun di kuartal I 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News