kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.098.000   -17.000   -0,80%
  • USD/IDR 16.475   12,00   0,07%
  • IDX 8.048   23,15   0,29%
  • KOMPAS100 1.124   0,75   0,07%
  • LQ45 815   -0,58   -0,07%
  • ISSI 277   1,16   0,42%
  • IDX30 424   -0,27   -0,06%
  • IDXHIDIV20 488   -1,74   -0,35%
  • IDX80 123   0,00   0,00%
  • IDXV30 133   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 136   -0,49   -0,36%

Ini strategi Bank Permata tingkatkan kredit pemilikan apartemen


Selasa, 13 Februari 2018 / 22:01 WIB
Ini strategi Bank Permata tingkatkan kredit pemilikan apartemen
ILUSTRASI. Penyaluran Kredit Bank Permata


Reporter: Yoliawan H | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Permata Tbk yakin perkembangan kredit pemilikan apartemen (KPA) akan tumbuh sejalan dengan berkembangnya tren hunian apartemen di perkotaan.

Bianto Surodjo, Direktur Permata bilang, pergeseran pembelian dari rumah tapak ke apartemen sudah dirasakan masyarakat Indonesia beberapa tahun ini.

Developer pun makin marak membangun apartemen baik yang berlokasi di tengah kota maupun di pinggiran Jakarta.

“Solusi dari keterbatasan lahan hunian salah satunya dengan pembangunan apartemen,” jelas Bianto kepada Kontan.co.id, Senin (12/2).

Menurutnya tren KPA terus mengalami peningkatan baik di secara industri maupun di Bank Permata. Sayang pihaknya enggan menyebutkan porsi KPA Bank Permara. Kendati demikian, beberapa bankir menjelaskan porsi KPA masih jauh di bawah kredit pemilikan rumah (KPR).

Catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan saluran kredit KPA tumbuh hingga 16,00% secara tahunan (yoy) pada November 2017. Angka ini mencerminkan tren KPA yang meningkat.

Adapun strategi Permata untuk tingkatkan KPA antara lain dengan menjalin kerja sama dengan developer apartemen agar memudahkan nasabah mengakses KPA, di samping itu juga dengan memperkuat kehadiran Permata pada kanal-kanal pemasaran yang lain seperti broker online maupun online marketing.

Sekadar informasi hingga Desember 2017, Bank Permata telah menyalurkan kredit hingga Rp 83,57 triliun atau turun 10,91% yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp 93,81 triliun 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×