Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk memproyeksi implementasi digital banking baik mobile dan internet banking bisa mendorong pertumbuhan dana murah (CASA). Hal ini salah satunya didorong oleh transaksi perbankan yang sudah mulai bergeser ke arah digital banking.
Sis Apik Wijayanto, Direktur Konsumer BRI mengatakan, pada 2017 ini bank berkode BBRI ini menargetkan pertumbuhan dana murah yang cukup tinggi. Meskipun belum mau menyebut target angka diproyeksi pertumbuhan dana murah 2017 bisa lebih baik dibandingkan 2016 lalu.
"Kami sudah mempunyai 3 strategi untuk meningkatkan dana murah," ujar Sis Apik, Kamis (19/1).
Pertama, menyosialisasikan fitur mobile dan internet banking. Kedua, dengan penambahan fitur digital payment dan ketiga adalah penambahan merchant dengan program reward baik untuk EDC maupun e-commerce.
Untuk giro, menurut Sis akan ada upgrade layanan giro untuk menyesuaikan dengan fitur dan kebutuhan nasabah. Sebagai gambaran sampai kuartal III-2016 lalu, dana murah BRI tercatat sebesar 57,6% dari total dana pihak ketiga (DPK). Dari CASA ini giro menyumbang terbesar yaitu sebesar Rp 282,1 triliun sedangkan tabungan menempati peringkat kedua terbesar yaitu Rp 268,2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News