kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Ini Strategi Citi Indonesia Bidik Pertumbuhan Kredit Hingga 10% pada Semester II 2023


Kamis, 10 Agustus 2023 / 17:49 WIB
Ini Strategi Citi Indonesia Bidik Pertumbuhan Kredit Hingga 10% pada Semester II 2023
ILUSTRASI. Citi Indonesia menargetkan pertumbuhan portofolio kredit di kisaran 5%-10% di semester II 2023.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Citibank, N.A., Indonesia atau Citi Indonesia menargetkan pertumbuhan portofolio kredit di kisaran 5%-10% di semester II 2023.

Meski di paruh pertama tahun 2023 kinerja keuangan Citi Indonesia menunjukkan pertumbuhan positif, bank tetap berhati-hati dalam menjalankan bisnisnya.

"Kita masih terus memantau rencana bisnis bank (RBB) kami, upaya kami adalah bagaimana untuk  memastikan agar rencana atau pipeline dari kuartal ke kuartal itu terjaga," kata Batara Sianturi, CEO Citi Indonesia, Kamis (10/8).

Baca Juga: Laba Bersih Citi Indonesia Melesat 54% pada Semester I 2023, Ini Pendorongnya

Batara merinci terdapat tiga pipeline Citi Indonesia yang masih akan tumbuh kuat dan berkontribusi pada pertumbuhan portofolio kreditnya hingga semester II tahun ini.

Pipeline yang pertama adalah yang berkait dengan kebutuhan utama masyarakat, yakni sektor konsumer, industrial, dan kesehatan. Pipeline kedua adalah sektor komiditi, sumber daya energi terutama Minerba (mineral dan batubara).

Serta pipeline ketiga di sektor telekomunikasi dan media, yang berkaitan dengan bisnis tower, data center dan yang berkaitan dengan infrastrukturnya.

"Di institutional banking, kami optimis akan kuat dan sesuai dengan apa yang sudah kami komit kepada OJK untuk pertumbuhan tahun ini bisa tercapai. Kami memiliki spesifik klien korporasi baik di level lokal dan multinasional bisnis," kata Batara.

Jika melihat kinerja kredit Citi Indonesia di semester I 2023, Portofolio pinjaman Citi Indonesia turun tipis 1,1% dari Rp 43,73 menjadi Rp43,25 triliun, namun masih tumbuh secara year to date (YtD) 10,4% dari periode yang berakhir Desember 2022. 

Batara menyampaikan penurunan ini disebabkan oleh pelunasan kredit modal kerja jangka pendek oleh beberapa klien multinasional di semester kedua 2022.

Meskipun demikian pertumbuhan portofolio kredit tumbuh 10% ytd (Januari-Juni) dari lini bisnis Institutional Banking, terutama pada sektor industri manufaktur serta perantara keuangan dan asuransi.

Di sisi lain, pada lini Institutional Clients Group, Citi mencatat jumlah kredit meningkat sebesar 12,7% YoY, dengan sektor penyumbang terbesar berasal dari manufaktur, keuangan dan asuransi.

Selama semester pertama, Citi terlibat dalam beberapa transaksi penting, seperti bertindak sebagai Joint Global Coordinator dan Joint Lead Manager dalam penerbitan obligasi hijau (green bond) perdana untuk PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) senilai US$ 400 juta dengan tenor 5 tahun di Mei 2023.

Baca Juga: Citi Indonesia Targetkan Pelepasan Bisnis Consumer Banking ke UOB Rampung Akhir 2023

Transaksi ini menjadi obligasi hijau pertama yang diterbitkan untuk klien korporasi di wilayah ASEAN sejak tahun 2022. Citi juga berpartisipasi sebagai arranger dalam penyediaan kredit hijau (green loan) perdana senilai US$ 750 juta dengan tenor lima tahun untuk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PT PLN) pada April 2023.

Global Subsidiaries Group pun terus membukukan pertumbuhan pendapatan yang kuat sebesar 14% di semester I 2023 di tengah kondisi pasar yang menantang. Hal ini tercapai melalui beragam inisiatif, termasuk koridor Asia-ke-Asia dari klien Asia yang berinvestasi di Indonesia, yang mana meningkat 19% yoy, dengan kontribusi terbesar dari klien desk China yang meningkat 26% dan Japan desk 23%. 

"Melihat kondisi makro saat ini yang juga didukung dengan pipeline kredit yang kuat, Bank optimis dapat memenuhi target Kredit Korporasi untuk semester kedua, melanjutkan mendorong pertumbuhan di lini bisnis korporasi sebagai mesin pertumbuhan utama dengan akan dijualnya bisnis Consumer Banking,” ungkap Batara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×