Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus mendorong menyalurkan kredit ke sektor keuangan berkelanjutan atau environmental, social dan corporate governance (ESG).
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha menyatakan, Bank Mandiri berkomitmen untuk mendukung pembiayaan kepada sektor-sektor berkelanjutan seperti energi baru dan terbarukan serta pembiayaan kepada proyek sosial terutama untuk segmen UMKM dan mikro.
"Salah satu inisiatif yang telah dilakukan Bank Mandiri antara lain skema kartu kredit atau pinjaman tanpa agunan bagi nasabah untuk pemasangan solar panel. Skema tersebut sudah dimulai sejak bulan Mei 2021. Upaya ini diharapkan dapat menjadi katalis untuk mendorong peningkatan bauran energi terbarukan di dalam negeri. Khususnya, melalui pemanfaatan energi terbarukan secara massal," ujar Rudi kepada Kontan.co.id pada Selasa (27/7).
Hingga kuartal I 2021 total portofolio pembiayaan berkelanjutan (ESG) telah mencapai Rp 171 triliun atau sekitar 22% dari total kredit Bank Mandiri (bank only). Dari sisi pendanaan, Bank Mandiri juga telah menerbitkan Green Bond senilai US$ 300 juta yang dipergunakan untuk meningkatkan pembiayaan ke sektor ESG.
Baca Juga: OJK catat kredit ekonomi berkelanjutan (ESG) mencapai Rp 809,75 triliun
"Adapun terkait pricing, diharapkan adanya insentif dari Regulator untuk mendorong pertumbuhan kredit sektor ESG ke depan," tutur Rudi.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong implementasi keuangan berkelanjutan atau environmental, social dan corporate governance (ESG).
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyatakan saat ini sudah terbentuk inisiatif keuangan berkelanjutan Indonesia yang terdiri dari 13 bank dan PT SMI bergabung untuk mendukung implementasi tersebut.
“Penyaluran kredit dan pembiayaan kepada sektor ekonomi berorientasikan hijau sudah Rp 809,75 triliun. Diharapkan akan terus berkembang setelah adanya ekonomi hijau yang sudah menjadi prioritas pada Roadmap keuangan berkelanjutan OJK tahap kedua,” ujar Wimboh secara virtual pada Selasa (27/7).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News