Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro Bank Rakyat Indonesia (BRI) melonjak 241,18% dari Rp 3,4 triliun pada 2009 menjadi Rp 11,6 triliun per Maret 2012. Direktur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Bank BRI Djarot Kusumayakti mengungkapkan, lonjakan kredit itu terpacu karena tiga faktor utama. Seperti apa jurus BRI memacu KUR Mikro?
Jurus pertama, yaitu penambahan jumlah nasabah baru melalui KUR. Dari 1,344 juta nasabah KUR Mikro pada 2009, kini BRI telah memiliki 1,968 juta nasabah. Sebagian nasabah KUR Mikro ini sudah bermigrasi ke kredit mikro komersil.
”Mereka loncat ke sana, sebab kemudian usahanya bagus dan makin bankable. Sangat menggembirakan,” kata Djarot, Kamis (21/6).
Pada 2009, baru 301.000 nasabah KUR Mikro yang bermigrasi. Sementara, per Maret 2012 sebanyak 563.000 nasabah KUR Mikro yang bisnisnya sudah jauh berkembang dan makin menguntungkan telah bermigrasi ke Kredit Mikro Komersil BRI.
Jurus kedua, peningkatkan akses ke nasabah KUR BRI melalui ekspansi outlet. Untuk memperluas penetrasi pasar, BRI bukan cuma menambah di wilayah yang sudah ada outlet melainkan juga di wilayah-wilayah baru. Outlet tersebut baik berupa kantor unit BRI, Teras BRI, maupun Mobile Teras BRI (Teras Keliling).
Pada 2009, kantor unit BRI sebanyak 4.538 buah, namun pada Maret 2012 sebanyak 4.849 buah. Teras BRI yang pada 2009 masih 217 Teras, per Maret 2012 telah berkembang menjadi 1.348 Teras. Sementara itu, layanan baru Teras BRI Keliling kini tersedia sebanyak 101 buah.
Jurus ketiga, BRI memperbanyak sumber daya manusia dengan merekrut mantri (Account Officer kredit mikro) baru. Tujuannya, supaya penyaluran pinjaman mikro semakin baik dan prudent. Djarot mengungkapkan, sejak setahun terakhir, BRI melakukan percepatan dalam perekrutan pekerja pemasar kredit mikro. Pada 2009, jumlah mantri BRI sebanyak 7.373 orang. Per Maret 2012 tercatat BRI sudah memiliki 12.354 mantri.
Djarot menambahkan, sejak awal BRI telah meletakkan fondasi yang kokoh bagi pertumbuhan bisnis mikro yang berkualitas. Hal tersebut terlihat dari kualitas kredit KUR Mikro BRI. “Dari total realisasi per Maret 2012, non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah KUR Mikro BRI hanya 2,51% atau jauh dibawah rasio yang ditetapkan Bank Indonesia (BI) sebesar 5%,” pungkas Djarot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News