kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.621.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.439   -134,00   -0,82%
  • IDX 7.030   -79,14   -1,11%
  • KOMPAS100 1.029   -15,21   -1,46%
  • LQ45 811   -12,07   -1,47%
  • ISSI 210   -1,76   -0,83%
  • IDX30 421   -5,12   -1,20%
  • IDXHIDIV20 507   -5,69   -1,11%
  • IDX80 117   -2,09   -1,76%
  • IDXV30 121   -1,30   -1,06%
  • IDXQ30 139   -1,68   -1,20%

Inilah Deretan Investor Korea Selatan yang Bercokol di Industri Perbankan Indonesia


Senin, 03 Februari 2025 / 14:53 WIB
Inilah Deretan Investor Korea Selatan yang Bercokol di Industri Perbankan Indonesia
ILUSTRASI. Perusahaan asuransi asal Korea Selatan Hanwha Life akan mengakuisisi saham mayoritas PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) atau Bank Nobu milik taipan James Riady.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Minat investasi dari Negeri Ginseng terhadap industri perbankan Tanah Air terlihat masih tinggi. Terbaru, perusahaan asuransi asal Korea Selatan Hanwha Life akan mengakuisisi saham mayoritas PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) atau Bank Nobu milik taipan James Riady.

Dalam ringkasan prospektus yang dipublikasikan Jumat (31/1), Hanwha melalui Hanwha Life Insurance akan mengakuisisi 40% saham NOBU atau sebanyak 2,99 miliar saham. 

Hanwha Life Insurance berencana memiliki saham Bank Nobu untuk tujuan investasi jangka panjang demi mengintegrasikan kemampuan digital Hanwha Life Insurance di bidang keuangan ke dalam operasi Bank Nobu.

Rancangan akuisisi ini pun telah disetujui dewan komisaris kedua perusahaan, tetapi belum memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) NOBU. Pada jadwal indikatif, diperkirakan RUPSLB Bank Nobu akan dilaksanakan pada 25 Maret 2025.

Kemudian, Bank Nobu dan Hanwha Life akan mengajukan permohonan persetujuan kepada OJK pada 27 Maret 2025. Adapun, aksi ini diprediksi selesai pada kisaran 16-23 April 2025.

Baca Juga: Hanwha Akan Akuisisi, Saham NOBU Melompat

Daftar panjang investor Korea

Rencana akuisisi Hanwha atas Bank Nobu ini akan menambah daftar panjang investor Korea di industri perbankan Indonesia.

Setidaknya saat ini terdapat tujuh bank di Indonesia yang dimiliki investor Korea Selatan. Yakni PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU), PT KB Bukopin Tbk. (BBKP), PT Bank IBK Indonesia Tbk. (AGRS), PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. (SDRA), PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR), PT Bank KEB Hana Indonesia, dan PT Bank Shinhan Indonesia.

Berikut hasil riset Kontan terkait institusi keuangan asal Korsel yang telah menancapkan kuku di sektor perbankan Indonesia:

1. KB Kookmin Bank Ltd

Bank KB Bukopin yang telah berganti nama menjadi KB Bank dikendalikan korporasi keuangan asal Korea Selatan KB Kookmin Bank Ltd dengan porsi kepemilikan mencapai 67%.

KB Kookmin awalnya masuk ke PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) pada Juli 2018 dengan menggenggam 22% saham melalui Penawaran Umum Terbatas IV (rights issue).

Kemudian, KB Kookmin menjadi pengendali tunggal BBKP pada September 2020 dengan menguasai 67% saham bank yang didirikan pada 10 Juli 1970 ini lewat penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMTED) atau private placement.

Baca Juga: OJK Buka Suara Terkait Nasib Merger Bank Nobu dengan Bank MNC

Selain di BBKP, situsweb KB Kookmin juga mencatat, perbankan ini juga masuk ke perusahaan pembiyaan (multifinance) PT. Finansia Multi Finance. Nama Finansia Multi Finance kemudian berubah menjadi PT KB Finansia Multi Finance.

Kemudian, pada awal 2019, KB Kookmin, lewat KB Capital mencaplok PT Sunindo Parama Finance dan mengubahnya menjadi PT KB Capital PT. Sunindo Kookmin Best Finance.

Di samping itu, KB Kookmin juga punya lengan usaha di sektor asuransi, di bawah nama PT KB Insurance Indonesia yang termasuk KB Insurance Group. Perusahaan ini didirikan pada 1997 dengan nama PT LG Simas Insurance Indonesia dan berganti nama menjadi KB Insurance Indonesia pada 2015.

2. Industrial Bank of Korea (IBK)

Pada 28 Januari 2019, IBK mengakuisisi 71,68% saham PT Bank Mitraniaga Tbk (NAGA). IBK membeli saham NAGA sebanyak 71,68% saham di harga Rp 409/saham sehingga menggelontorkan dana Rp 477,59 miliar.

Sebelumnya, pada 17 Januari 2019, IBK juga membeli sebanyak 5,04 miliar saham PT Bank Agris Tbk (AGRS) sehingga IBK memiliki 95,79% saham dan menjadi investor pengendali.

Kemudian, IBK melebur Bank Mitraniaga dan Bank Agris serta secara resmi mengubah namanya menjadi PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) pada 22 Agustus 2019.

Industrial Bank of Korea merupakan sebuah bank komersial yang sebagian besar sahamnya dimiliki Pemerintah Korea Selatan. Didirikan pada tahun 1961, bank yang berpusat di Seoul tersebut utamanya menyalurkan pembiayaan bagi pengusaha kecil dan menengah.

Lini bisnis perusahaan terdiri dari kredit ritel, korporasi, investment bank, dan berbagai segmen lainnya.

Baca Juga: OJK Tanggapi Kabar Hanwha Life yang Berencana Akuisisi 40% Saham Bank Nobu

3. Woori Bank Korea

Woori Bank Korea, bersama anak usahanya PT Bank Woori Indonesia masuk ke PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk (SDRA) dengan mengakuisisi 33% saham bank pada Januari 2014. Dengan masuknya Woori Bank, saham pengusaha Arifin Panigoro (pemilik Bank Himpunan Saudara) dan PT Medco Intidinamika dialihkan kepada Woori Bank Korea dan Bank Woori Indonesia.

Lalu pada Desember 2014, PT Bank Woori Indonesia resmi melakukan merger dengan PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. Sejalan dengan itu, nama PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk berubah menjadi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA).

Kini Woori Bank Korea menggenggam 90,75% kepemilikan saham dari SDRA, dan sisanya dimiliki publik.

4. APRO Financial Co. Ltd atau yang kini telah berubah nama menjadi OK Next Co., Ltd.

APRO Financial atau OK NEXT adalah perusahaan pembiayaan dari Korea Selatan yang berfokus di sektor consumer loan. Perusahaan ini mengakuisisi PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR) pada 25 Oktober 2018 dengan membeli 77,38% saham perusahaan. Kemudian, pada 8 Juli 2019 Bank Dinar melakukan penggabungan usaha (merger) dengan PT Bank Oke Indonesia (Bank Oke) yang juga dimiliki oleh APRO sebesar 99%.

Asal tahu saja, sebelum berganti nama pada 2012, Bank Dinar bernama PT Liman International Bank yang didirikan pada tahun 1990. Adapun Bank Oke Indonesia (sebelum bergabung dengan Bank Dinar) sebelumnya bernama Bank Andara.

Baca Juga: Hanwha Life Bakal Akuisisi 40% Saham NOBU, Begini Nasib Merger dengan Bank MNC

Bank Andara sendiri didirikan pada tahun 1980 dengan nama Maskapai Andil Indonesia Bank Pasar Seri Partha, sebelum berganti nama tiga kali, yakni pada 1997 menjadi PT Bank Sri Partha, pada April 2009 menjadi Bank Andara. Kemudian, namanya berganti lagi, seturut dengan pencaplokan 99% saham bank oleh APRO, pada Agustus 2017 menjadi Bank Oke Indonesia.

Dalam merger tersebut, Bank Oke merupakan bank yang menggabungkan diri sedangkan Bank Dinar merupakan Bank yang menerima penggabungan alias surviving bank, dan sejak 26 Agustus 2019 perseroan melakukan perubahan nama dari PT Bank Dinar Indonesia Tbk menjadi PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR).

Situs Bank Oke menjelaskan, APRO didirikan pada tahun 1999 sebagai A & O Financial dan diakuisisi oleh J & K Capital pada tahun 2004 dan menjadi APLO FC Group.

Kemudian berubah namanya menjadi A & P Financial pada tahun 2007. Setelah itu A & P Financial diperluas ke China dan Polandia dan selanjutnya menjadi APRO Financial Co. Ltd di 2014 dan telah berubah nama menjadi OK Next Co., Ltd. pada Desember 2023 lalu.

5. Hana Financial Group

Pada tahun 2007, Hana Financial Group asal Korea Selatan mengakuisisi PT Bank Bintang Manunggal atau Bank Bima dan mengubah namanya menjadi PT Bank Hana. Kemudian pada tahun 2013 PT Bank Hana melakukan penggabungan usaha dengan PT Bank KEB Indonesia sehingga berubah menjadi PT Bank KEB Hana.

Selang setahun kemudian, nama PT Bank KEB Hana diubah menjadi PT Bank KEB Hana Indonesia dan disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan pada 27 Juni 2014. Kembali di 2020, Bank KEB Hana melakukan rebranding menjadi Hana Bank.

Hana Financial Group sendiri didirikan pada 1971 dengan aset mencapai KRW 460 triliun pada 2020 dan jumlah staf mencapai 21.997. Saat ini, Hana Financial Group memiliki 1.009 kantor cabang domestik dan luar negeri dan berada di peringkat ke-81 dalam daftar bank global.

Hana Financial juga beroperasi di 24 negara dengan memiliki 216 cabang. Di kawasan Asia Pasifik, Hana Financial memiliki 184 kantor cabang, dengan Indonesia menjadi yang paling banyak, yakni 74 kantor cabang. Kemudian di posisi kedua dan ketiga disusul oleh Myanmar (67) dan China (29).

Baca Juga: Berbeda Dengan Industri, Likuiditas OCBC Kian Longgar Di 2024

6. Shinhan Financial Group

Shinhan Financial Group merupakan salah satu grup finansial terbesar di Korsel, selain KB Financial Group, Hana Financial Group, Woori Financial Group, dan NH Financial Group.

Di Indonesia, Shinhan Group masuk melalui Shinhan Bank Co. Ltd, dan mulai melakukan proses merger dan akuisisi pada tahun 2007. Pada Maret 2015, bank mengakuisisi PT Bank Metro Express (BME) secara bertahap, yakni 40% saham pada Agustus dan 50% pada November. Kemudian, pada Maret 2016 BME resmi berganti nama menjadi Bank Shinhan Indonesia.

Pada tahun yang sama, tepatnya 6 Desember 2016, bank ini melakukan merger dengan bank asal Surabaya PT Centratama Nasional Bank (CNB). Hal ini terjadi setelah Bank Shinhan Indonesia mengakuisisi bank tersebut lewat pembelian 75% saham bank pada Desember 2015 dan diselesaikan pada Desember 2016 dengan menguasi 100% saham CNB.

Shinhan Bank, Co. Ltd. sendiri menguasai 99% saham Shinhan Bank Indonesia. Adapun pemegang saham lain adalah PT Metropanca Gemilang sebesar 0,53% dan PT STM Tunggal Jaya sebesar 0,47%.

Baca Juga: Hanwha Life Akuisisi 40% Saham NOBU, Rencana Merger NOBU dan Bank MNC Terancam Gagal?

Adapun Shinhan Financial Group awalnya bernama Shinhan Bank, yang diluncurkan pada Juli 1982. Bank ini adalah bank pertama di Korea yang didanai secara eksklusif dengan modal swasta.

Kemudian, Shinhan Financial Group diresmikan pada tahun 2001 sebagai perusahaan induk keuangan sektor swasta pertama di Korea. Kini Group ini memiliki 17 anak perusahaan, yang bergerak di industri perbankan, kartu kredit, sekuritas, asuransi, dan manajemen aset.

Selanjutnya: 14 Cara Menurunkan Gula Darah dengan Cepat dan Alami, yuk Terapkan!

Menarik Dibaca: 14 Cara Menurunkan Gula Darah dengan Cepat dan Alami, yuk Terapkan!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×