kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah kondisi terkini Bank BTN usai disebut dalam audit BPK


Kamis, 11 Juni 2020 / 08:05 WIB
Inilah kondisi terkini Bank BTN usai disebut dalam audit BPK
ILUSTRASI. Suasana transaksi keuangan di Bank BTN Jakarta, Selasa (19/5). PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. akan menyalurkan Subsidi Selisih Bunga (SSB) untuk kredit rumah murah sebanyak 146.000 unit./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/19/05/2020


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) atau Bank BTN menjadi salah satu dari tujuh bank yang disebut memiliki masalah pengawasan dalam audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) semester II 2019.

Manajemen Bank BTN memastikan sudah melakukan perbaikan terkait tata kelola perusahaan. Hasilnya, manajemen Bank BTN memiliki kondisi yang sehat.

Manajemen Bank BTN memastikan kondisi likuiditas dan permodalan sangat aman. Hingga kini posisi likuiditas bank yang fokus pada sektor perumahan tersebut mencapai Rp35 triliun.

“Likuiditas BTN sangat aman, begitu juga fundamental sangat kuat. Apalagi dari sisi permodalan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu,” ujar Direktur Finance, Planning, & Treasury BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (10/6) malam.

Bank BTN juga menyediakan likuiditas yang lebih tinggi sekitar 30% pada masa pandemi virus corona ini dibandingkan kondisi biasanya.

Pasalnya, selama Covid-19 ini ekspansi kredit agak direm karena tidak ada pertumbuhan kecuali di penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) Subsidi yang permintaannya cukup besar.

“Di bulan Mei saja ada akad sekitar Rp 800 miliar untuk KPR Subsidi,” katanya.

Sementara untuk posisi permodalan, Nixon menuturkan sangat kuat karena Capital Adequacy Ratio (CAR) berada pada level 18%-19% lebih tinggi dari posisi yang sama tahun lalu sekitar 16%-17%.

“Kami juga bersyukur customer base kita cukup bagus dan well informed. Sehingga jika ada informasi di publik mereka selalu bertanya dulu kepada BTN,” jelasnya.

Di sisi lain, Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan, upaya perseroan meningkatkan dan memperbaiki tata kelola perusahaan mendapatkan apresiasi dan pengakuan dari Forum Asean Corporate Governance sebagai Top 3 ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS).

BTN masuk dalam 10 Perusahaan tercatat dalam kategori ASEAN Asset Class (aset berkelas) tahun 2019 yang dinilai memiliki tata kelola perusahaan yang baik dan layak dilirik kalangan investor global.

"Prestasi ini menjadi bukti sekaligus motivasi bagi perseroan untuk terus meningkatkan tata kelola perusahaan, meningkatkan hubungan baik dengan para stakeholder maupun pemegang saham dan serta memacu kinerja Bank BTN,” katanya.

Dalam meningkatkan tata kelola di Bank spesialis pembiayaan perumahan ini, Pahala memaparkan sejumlah inisiatif strategis antara lain dengan menerapkan rekomendasi Domestic Ranking Bodies (DRB) yang diberikan oleh RSM Indonesia dari hasil penilaian tahun sebelumnya sebagai area perbaikan ACGS.

Ke depan Bank BTN juga terus melakukan pengembangan untuk menyempurnakan tata kelola perusahaan dan mengimplementasikan prinsip pedoman tata kelola perusahaan sesuai aturan dari OJK serta prinsip ACGS.

“Perseroan mengoptimalkan Integrated Governance Risk Compliance (iGRC) di setiap unit kerja yang mencakup komponen GCG, Risk Management, Compliance, Budaya Perusahaan, Etika Bisnis (Code of Conduct) dan Anti Fraud sehingga dapat beroperasi secara efektif dan efisien yang pada akhirnya meningkatkan kinerja berkualitas unggul,” jelasnya.

Pahala menambahkan pencapaian Bank BTN dalam ACGS merupakan wujud komitmen perseroan sebagai perusahaan terbuka yang patuh dengan regulasi dan menjalankan prinsip transparansi dan tata kelola perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.

“Peran pemegang saham dan pemangku kepentingan membantu Bank BTN melakukan inisiatif serta inovasi utuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang dapat mendukung visi dan misi kami,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×