kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah total aset dari hasil merger bank syariah


Selasa, 13 Oktober 2020 / 13:43 WIB
Inilah total aset dari hasil merger bank syariah


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Maizal Walfajri | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menggabungkan atau merger bank syariah. Ada tiga bank syariah yang bakal merger, yakni Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah dan BRI Syariah.

Pengumuman merger bank syariah anggota himpunan bank milik negara (Himbara) ini akan berlangsung Selasa (13/10/2020). Peresmian merger akan berlangsung melalui penandatanganan kesepakatan Conditional Merger Agreement.

Merger bank syariah ini menjadikan Indonesia memiliki bank syariah yang besar. Aset bank syariah hasil merger ini akan mencapai Rp 214,78 triliun.

Nilai aset bank syariah hasil merger tersebut berdasarkan laporan keuangan per Juni 2020. Aset terbesar dimiliki PT Bank Syariah Mandiri sebesar Rp 114,4 triliun pada Juni 2020 atau meningkat 13,26% dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy).

Baca juga: Rp 150-an juta, pendaftaran lelang rumah sitaan Bank Mandiri ditutup hari ini

Kemudian, aset bank syariah terbesar kedua adalah dari BNI Syariah dengan senilai Rp 50,78 triliun atau tumbuh 17,8% yoy. Sedangkan BRI Syariah menyumbang aset sebesar Rp 49,6 triliun, tumbuh 34,7% yoy.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan merger bank syariah ini agar Indonesia bisa menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah di dunia. "Menjadi satu keluarga besar. Langkah ini merupakan tonggak sejarah untuk kita semua. Tonggak pertama persiapan dan tinjauan-tinjauan untuk merealisasikan rencana penggabungan bank bank syariah nasional," kata Erick dalam video yang berdurasi singkat, yang dikutip Selasa (13/10).

Erick Thohir meyakini merger bank syariah ini semakin mendekatkan Indonesia dengan tujuan ekonomi syariah yakni keadilan. Erick menilai keadilan dan transparansi dinilai telah membuat bank-bank syariah mampu bertahan di tengah krisis pandemik Covid-19, bahkan mampu menorehkan kinerja yang positif.

Erick mengakui saat ini Indonesia masih tertinggal dari negara islam lainnya dalam mewujudkan ekonomi berbasis syariah. Namun Ia yakin kebijakan merger bank syariah ini bisa membuat Indonesia bangkit untuk sektor keuangan syariah.

Baca juga: Erick Thohir: Merger bank syariah agar RI bisa jadi pusat ekonomi syariah

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir telah menyebutkan pengumuman merger bank syariah milik perusahaan negara pada Februari 2021. Dia menyebut, terdapat tiga bank syariah yang masuk dalam daftar tersebut yakni Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah dan BRI Syariah. "Kita coba sedang kaji bank-bank syariah kita ini nanti semua kita coba mergerin," tambahnya.

Menurut Erick Thohir, merger bank syariah akan membuka opsi pendanaan baru kepada pihak nasabah di Tanah Air. "Namanya pendanaan macam-macam kan, ada mahal, murah, syariah, kita mesti welcome semuanya itu,"ujarnya.

Erick Thohir mengatakan, potensi bank syariah di Indonesia masih besar, lantaran mayoritas penduduknya di Tanah Air merupakan umat muslim. "Lalu kenapa saya menginginkan merger bank syariah, karena Indonesia yang penduduk muslim terbesar tidak punya fasilitas itu. Nah kalau bank syariah di-merger ia bisa menjadi top bank yang menjadi alternatif pilihan," jelas Erick Thohir.

Selanjutnya: Kim Jong Un menangis di depan bangsanya, ini penyebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×