CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Investasi Berkelanjutan: LPDP, Beasiswa, dan Pembangunan Ekonomi


Selasa, 05 Desember 2023 / 20:11 WIB
Investasi Berkelanjutan: LPDP, Beasiswa, dan Pembangunan Ekonomi
ILUSTRASI. Kontan - Kementerian Keuangan Republik Indonesia Kilas Online


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal

KONTAN.CO.ID - Membangun intelektualitas masyarakat adalah komitmen negara yang terpatri dalam Undang-Undang Dasar 1945. Sebagai bentuk keberpihakan, pemerintah secara rutin mengalokasikan sebagian dana APBN ke Dana Abadi Pendidikan.

LPDP, yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan, bertugas mengelola Dana Abadi Pendidikan. Sejak tahun 2010, LPDP berhasil mengembangkan dana ini menjadi Rp134,107 triliun per Maret 2023. Dana tersebut, hasil dari investasi yang sah, digunakan untuk mendukung beasiswa S-2 dan S-3.

LPDP menyelenggarakan dua kali pendaftaran beasiswa setiap tahunnya. Pada tahun 2023, sebanyak 9.956 orang berhasil lolos seleksi beasiswa LPDP, mencatat peningkatan hampir tujuh kali lipat dari tahun pertama layanan beasiswa pada 2013 yang hanya melibatkan 1.555 orang yang lolos.

Membangun bangsa melibatkan partisipasi dan tanggung jawab bersama. Pemberian beasiswa LPDP menjadi salah satu upaya membangun kemandirian bangsa, terbuka untuk seluruh warga negara Indonesia. Sejak layanan beasiswa pertama kali dibuka pada tahun 2013 hingga sekarang, lebih dari 45.495 anak bangsa telah sukses meraih beasiswa LPDP. Mereka berasal dari berbagai latar belakang dan mengejar studi di berbagai perguruan tinggi, baik dalam maupun luar negeri.

Kontan - Kementerian Keuangan Republik Indonesia Kilas Online

Demi menciptakan beasiswa yang adil dan inklusif, LPDP menawarkan berbagai jenis beasiswa yang disesuaikan dengan kondisi dan latar belakang masyarakat Indonesia. Termasuk di antaranya adalah Beasiswa Umum, Beasiswa Afirmasi, dan Beasiswa Targeted. Setiap kategori memiliki variasi beasiswa yang lebih spesifik, memberikan kemudahan kepada calon peserta dalam memilih opsi terbaik mereka.

Melalui beasiswa LPDP, generasi muda Indonesia dapat mengejar pendidikan tinggi baik di dalam maupun luar negeri dengan dukungan finansial penuh. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh diharapkan dapat diaplikasikan untuk memajukan bangsa di berbagai sektor dan turut mendukung pertumbuhan ekonomi.

LPDP turut mendukung beasiswa kolaborasi yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta Kementerian Agama (Kemenag). Hingga Oktober 2023, tercatat 262.840 penerima beasiswa kolaborasi dengan Kemendikbudristek sejak tahun 2020. Sementara itu, penerima beasiswa kolaborasi dengan Kemenag mencapai 2.183 orang dari tahun 2022 hingga Oktober 2023.

Membangun Ekosistem Riset: Peran LPDP dalam Inovasi Berkelanjutan

Kontan - Kementerian Keuangan Republik Indonesia Kilas Online

Bukan hanya mengenai beasiswa, LPDP juga aktif memberikan dukungan ke dalam dunia riset melalui program yang diberi nama Riset Inovasi Produksi (RISPRO). Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan dukungan finansial kepada penelitian ilmiah yang dapat mendorong kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Diluncurkan pertama kali pada tahun 2013, hingga saat ini, RISPRO telah mendukung sebanyak 2.492 proyek riset, dengan 1.568 proyek masih berlangsung dan 924 proyek telah selesai, dengan total dana pendanaan mencapai Rp1.9117 triliun.

Kontan - Kementerian Keuangan Republik Indonesia Kilas Online

Berbagai skema pendanaan riset, baik kolaborasi maupun invitasi, melibatkan sejumlah stakeholder seperti Kemendikbudristek, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta pihak lainnya sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Dukungan pendanaan dari LPDP telah memberikan kontribusi signifikan dalam menggerakkan penelitian dan pengembangan di sektor-sektor krusial seperti pangan, energi, kesehatan, tata kelola/kebijakan, serta pemberian penghargaan kepada talenta riset. Para penerima dana, yang sekaligus menjadi pelaku riset, berasal dari kalangan akademisi perguruan tinggi maupun peneliti di berbagai instansi yang terlibat dalam kerja sama ini.

Dana Abadi Perguruan Tinggi (DAPT) juga dimanfaatkan oleh 16 Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) untuk mendukung berbagai kegiatan akademis di kampus. Penggunaan DAPT mencakup penyelenggaraan webinar/konferensi internasional, pembentukan dan penguatan World Class University (WCU), pameran pendidikan, student exchange, dan beragam program pengembangan lainnya. Saat ini, total nilai kontrak untuk 16 PTNBH mencapai Rp365,8 miliar, dengan proses pencairan dilakukan secara multiyear yang sedang berlangsung.

Alokasi APBN 2024 menunjukkan komitmen dan prioritas pemerintah dengan mengalokasikan Rp665 triliun untuk sektor pendidikan. Dana tersebut akan dimanfaatkan untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan melalui program PIP, KIP Kuliah, BOS, BOP PAUD, sertifikasi, dan pemberian beasiswa. Selain itu, anggaran juga akan digunakan untuk peningkatan sarana prasarana di daerah 3T dan penguatan kesesuaian pasar kerja melalui pendidikan vokasi dan sertifikasi. Sebagai tambahan, LPDP direncanakan akan menerima tambahan dana abadi sekitar Rp25 triliun dari APBN pada tahun 2024.

Dengan memerinci manfaat APBN dalam mendukung dana LPDP untuk beasiswa dan riset, kita dapat melihat investasi ini tidak hanya menguntungkan individu, tetapi juga merupakan investasi dalam masa depan bangsa secara keseluruhan. Pemberian beasiswa dan dukungan riset merupakan langkah nyata untuk membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, menjadi calon pemimpin masa depan. Melalui riset inovatif, pintu terbuka untuk penemuan baru, solusi terbaik, dan peningkatan daya saing Indonesia di tingkat global. Semua ini dilakukan untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×