Reporter: Nadya Zahira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) menerangkan bahwa turunnya penempatan investasi Dana Pensiun (Dapen) di instrumen saham pada 2024, salah satunya karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang tahun lalu mengalami kontraksi 2,65%.
Hal tersebut menunjukkan bahwa instrumen saham kurang menguntungkan untuk berinvestasi, termasuk bagi Dana Pensiun.
“Jadi turunnya penempatan investasi Dapen di instrumen saham karena IHSG yang terus anjlok atau pasar turun, sehingga nilai investasi juga ikut turun dan Dapen berorientasi pada fixeds income yang sesuai dengan karakteristik kebutuhan likuiditas Dapen,” jelas Staf Ahli ADPI, Bambang Sri Mulyadi kepada Kontan, Jumat (7/3).
Baca Juga: ADPI Optimistis Proyeksi Pertumbuhan Aset Dana Pensiun 9%-11% pada 2025 Bisa Tercapai
Selain itu, menurut dia penurunan porsi investasi Dapen di saham juga merupakan bagian dari strategi perusahaan Dapen dalam menghadapi volatilitas pasar yang meningkat di akhir 2024, “Ini juga merupakan strategi untuk mengurangi risiko akibat volatilitas harga saham,” ungkapnya.
Lebih jauh lagi, Bambang menyarakan kepada perusahaan Dana Pensiun untuk mulai mengalihkan dana mereka ke instrumen investasi fixed income, seperti Surat Berharga Negara (SBN) atau Sekuritas Rupiah Bank Idnonesia (SRBI), atau Deposito.
“Karena instrumen tersebut memiliki risiko lebih rendah dan likuid, dibandingkan dengan saham,” imbuhnya.
Kendati begitu, ia memproyeksi bahwa hasil investasi dana pensiun di 2025 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Hal tersebut, lantaran pada akhir 2024 terjadi penurunan nilai saham dan obligasi.
Baca Juga: Pengelolaan Dana Pensiun Diperketat, Begini Respons Sejumlah Perusahaan Dapen
Sementara itu, Bambang belum bisa memproyeksi kinerja Investasi Dapen di instrumen saham, karena investasi ini sangat bergantung pada pasar, yang mana jika pasar masih volatile maka porsi saham akan turun.
“Sebaliknya, kalau prospek saham naik pasti akan naik walau tidak begitu signifikan,” ujarnya.
Sedangkan untuk strategi yang bisa dilakukan Dapen agar investasi dana pensiun mereka tetap baik di tahun 2025, Bambang bilang, yakni dengan memanfaatkan fluktuasi harga saham dan obligasi untuk memanfaatkan capital gains.
Baca Juga: Kurang Dana, Dapen Terus Berguguran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News