Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi penyertaan langsung pada perusahaan non emiten di Dana Pensiun Bank Mandiri (DPBM) masih mencatatkan kinerja positif per November 2024.
Direktur Dana Pensiun Bank Mandiri, Abdul Hadie menyebutkan porsi investasi pada penyertaan langsung di DPBM mencapai sekitar 7,34% per November 2024. Angka tersebut tidak ada perubahan dari tahun 2023.
Dia mengungkapkan bahwa penempatan investasi penyertaan langsung DPBM berada di perusahaan yang bergerak di bidang building management, construction dan bidang penyelenggara jasa pengolah uang rupiah.
Baca Juga: Dapen Masih Tertarik Imbal Penyertaan Langsung
“Keputusan kami untuk investasi di perusahaan tersebut karena dalam rangka diversifikasi investasi dan risiko investasi kelolaan Dana Pensiun,” kata Hadie saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (19/12).
Sedangkan untuk return dari penempatan investasi langsung tersebut, Hadie bilang, berada di kisaran 7% per November 2024.
Kendati begitu, ia mengatakan bahwa dalam menempatkan investasi penyertaan langsung masih dihadapkan oleh sejumlah tantangan, seperti kondisi pertumbuhan ekonomi nasional yang belum sepenuhnya pulih, pelemahan daya beli, hingga persaingan usaha.
Sementara itu, Hadie menyebutkan, porsi investasi terbesar saat ini masih didominasi oleh Surat Berharga Negara (SBN) dengan kontribusi sebesar 43%, diikuti oleh obligasi korporasi sebesar 33%.
Baca Juga: Taspen Luncurkan Superapps Andal, Ini Manfaatnya Bagi Peserta
Meski memiliki eksposur pada saham, Hadie menyebut alokasinya relatif masih kecil, hanya sebesar Rp 218 miliar atau sekitar 2,19% dari total investasi. Kendati demikian, ia optimistis kinerja investasi Dana Pensiun Bank Mandiri akan tetap positif hingga akhir tahun.
“Sedangkan dalam menghadapi tahun 2025, Dana Pensiun Bank Mandiri tetap akan memprioritaskan SBN dan obligasi korporasi sebagai tulang punggung portofolio investasi,” tandasnya.
Selanjutnya: Sebanyak 59% Gen Z dan Milenial Gunakan Paylater untuk Mengatur Cash Flow
Menarik Dibaca: RAAM Optimistis Bisa Membesarkan Bisnis di Tahun 2025, Ini Alasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News