Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit investasi perbankan pada kuartal I-2018 masih lemah. Hal ini tercermin dari data statistik perbankan (SPI) yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru-baru ini.
Berdasarkan data ini, tercatat pertumbuhan kredit investasi masih di bawah pertumbuhan kredit modal kerja dan konsumsi. Kredit investasi pada kuartal I-2018 hanya tumbuh 4,86% secara tahunan atau year on year (yoy).
Pertumbuhan kredit investasi lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit modal kerja 8,8% yoy dan kredit konsumsi 11,5%. Secara umum pada kuartal I-2018, pertumbuhan kredit perbankan 8,5% yoy.
Padahal jika dilihat, pada kuartal I-2018, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), investasi tumbuh tinggi mencapai 7,95% secara yoy. Angka ini merupakan tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Pertumbuhan investasi ini, didorong oleh perbaikan investasi non bangunan sejalan dengan peningkatan produksi. Selain itu investasi non bangunan juga tetap tumbuh tinggi seiring berjalannya proyek infrastruktur.
Paul Sutaryono Pengamat Perbankan bilang kredit investasi diharapkan naik pada kuartal II 2018 seiring dengan adanya tax allowance dan tax holiday. "Ini sebagai stimulus fiskal untuk mendorong ekonomi setelah stimulus moneter berupa kenaikan suku bunga acuan," kata Paul kepada Kontan.co.id, Senin (28/5). Pada bulan Juli nanti menurut Paul kemungkinan suku bunga acuan akan naik lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News