kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor Asing Antre Masuk ke Sejumlah Perusahaan Keuangan dan Perbankan Dalam Negeri


Jumat, 07 Juli 2023 / 12:46 WIB
Investor Asing Antre Masuk ke Sejumlah Perusahaan Keuangan dan Perbankan Dalam Negeri
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan melaui ATM Bank Syariah Indonesia (BSI) di kantor cabang Jakarta, Rabu (7/6/2023). Perusahaan Keuangan dan Bank Lokal Jadi Incaran Investor Asing.


Reporter: Adrianus Octaviano, Yuwono Triatmodjo | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat investor asing untuk masuk ke industri keuangan di Indonesia masih tinggi. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, sejumlah investor asing tengah mengantre masuk ke sejumlah perusahaan keuangan dan perbankan dalam negeri.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyatakan, investor Jepang, Korea Selatan, serta Singapura menunjukkan ketertarikan mereka.

Ia mengisyaratkan bakal ada investor asing yang dalam waktu dekat akan mengumumkan akuisisi bank lokal. 

Baca Juga: Asing Net Buy Saat IHSG Menguat, Cermati Saham yang Banyak Diborong, Kamis (6/7)

Sayang, Dian masih enggan menyebutkan nama bank dan investor yang dimaksud. 

Selain akuisisi, akan ada juga merger bank yang juga melibatkan investor asing. 

"Mungkin akan terjadi di tahun ini atau paling tidak di awal tahun depan," ujar Dian, kemarin.

Menurut laporan Bloomberg, akuisisi saham Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) masuk dalam daftar incaran pemodal asing. 

 

Namun nilai akuisisi dan nama calon investor belum terang.

Kabar yang beredar, investor baru yang akan masuk BRIS itu akan membeli saham BRIS milik BRI dan BNI. 

Baca Juga: Dana Asing Mengalir ke Pasar SBN, Ada 3 Faktor Utama yang Jadi Daya Tarik Indonesia

Di sisi lain, Tencent Cloud, lini bisnis Tencent Holdings memulai kolaborasi manajemen basis data dengan Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI). 

Ini bisa jadi pintu masuk untuk jadi investor bank milik Mega Corpora ini.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin menilai ceruk pasar keuangan di Indonesia yang besar jadi penarik asing.

Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy menambahkan, net interest margin (NIM) perbankan tak pernah diatur di dalam negeri membuat NIM tergolong tinggi. 

Saham-saham bank di Indonesia banyak yang murah dan mereka butuh suntikan modal.

Hanya saja, Amin mengharapkan investor asing yang masuk ke Indonesia juga membawa budaya tata kelola manajemen yang baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×