kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.095   -25,00   -0,16%
  • IDX 7.108   -49,86   -0,70%
  • KOMPAS100 1.064   -9,05   -0,84%
  • LQ45 834   -8,40   -1,00%
  • ISSI 216   -2,01   -0,92%
  • IDX30 426   -3,80   -0,88%
  • IDXHIDIV20 514   -4,38   -0,84%
  • IDX80 121   -1,10   -0,90%
  • IDXV30 127   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   -1,29   -0,90%

Menilik Aksi Akuisisi Investor Asing Terhadap Perbankan Indonesia


Kamis, 06 Juli 2023 / 20:15 WIB
Menilik Aksi Akuisisi Investor Asing Terhadap Perbankan Indonesia
ILUSTRASI. ilustrasi?merger dan akuisisi, mergers and acquisitions


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat investor asing untuk masuk ke industri keuangan di Indonesia belum ada habisnya. Beberapa investor dikatakan masih mengantre untuk masuk ke industri ini, salah satunya perbankan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae belum lama ini. Ia bilang investor dari luar negeri seperti Jepang, Korea, hingga Singapura masih menunjukkan ketertarikannya terhadap industri bank tanah air.

Bahkan, ia mengisyaratkan bakal ada investor asing yang dalam waktu dekat mengumumkan akuisisi terhadap bank lokal Indonesia. Sayangnya, Dian tak banyak membocorkan lebih detail siapa investor tersebut atau dari mana.

“Mungkin akan terjadi di tahun ini atau paling tidak di awal tahun depan,” ujar Dian.

Baca Juga: Bank Muamalat Pacu Bisnis Wholesale Banking, Targetkan Transaksi Tumbuh 25%

Jika menilik data Bloomberg (6/7), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menjadi yang paling baru dalam daftar kesepakatan dengan status dalam pengajuan. Sayangnya, nilai dari rencana akuisisi tersebut tak disebutkan dan calon investor hanya disebutkan sebagai potential buyer.

Memang, isu kedatangan investor baru bagi BSI sudah berhembus belakangan ini. Investor dari luar negeri tersebut dikabarkan akan menggantikan kepemilikan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI).

Menanggapi hal tersebut,  Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta mengungkapkan bahwa itu adalah kewenangan dari pemegang saham. Sehingga, ia tak bisa memastikan kapan hal tersebut dapat terjadi.

Bob juga menyebutkan divestasi dari pemegang saham BSI yang dilakukan tak hanya dari kedatangan investor strategis. Dalam hal ini, ia bilang bank akan menambah porsi saham free float.

Bob menegaskan bahwa pihaknya sebagai manajemen hanya mengikuti arahan dari pemegang saham serta memaksimalkan nilai dari pemegang saham. Jika nantinya pemegang saham bakal didivestasikan, itu bukan kewenangan dari manajemen.

“Itu biar pemilik aja yang menentukan,” ujarnya.

KONTAN telah menghubungi Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo untuk mengkonfirmasi terkait perkembangan investor baru dari BSI, namun tak ada respons. Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir dikabarkan telah bertemu dengan calon investor baru BSI di Qatar pada Mei lalu.

Baru-baru ini, investor luar negeri STIC Eugene Star Inc juga telah masuk menjadi pemegang saham PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) melalui rights issue. STIC kini mendekap saham sebanyak 16,98% saham.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin menilai maraknya investor asing masuk di Indonesia dikarenakan banyak faktor. Di antaranya adalah demografi masyarakat tanah air yang memang besar disertai rasio-rasio keuangan perbankan juga masih menarik.

Hanya saja, Amin mengharapkan investor asing yang masuk ke Indonesia tak hanya memberikan transfer teknologi ataupun pengetahuan. Ia menilai perlu adanya budaya yang dibawa dari negara asal investor terkait tata kelola manajemen yang baik.

Baca Juga: Bank Muamalat Pacu Bisnis Wholesale Banking, Targetkan Transaksi Tumbuh 25%

Good governance yang dijalankan di negara asalnya harapannya itu diimplementasikan di Indonesia, itu poin utamanya,” ujar Amin.

Sependapat, Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy mengungkapkan bahwa perbankan di Indonesia sangat menguntungkan, salah satunya karena NIM yang tak pernah diatur sehingga tergolong tinggi.

Tak hanya itu, Budi juga melihat saham-saham bank di Indonesia masih banyak yang murah. Ditambah, banyak bank-bank yang membutuhkan suntikan modal yang notabene itu dimiliki oleh investor asing.

“Investor asing itu kan modalnya besar-besar,” ujarnya

Namun, ia mengkritisi bahwa dengan mudahnya investor asing masuk ke Indonesia dengan mengakuisisi bank, kesempatan itu bisa juga didapatkan jika ada perbankan tanah air yang ingin berekspansi di luar negeri.

“Mestinya kita juga bisa dibukalah izin masuknya, tidak dipersulit,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×