Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk sumringah setelah rencana penyuntikan modal dari konsorsium Al Falah Investments Pte Limited telah mendapat lampu hijau dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Direktur Utama Bank Muamalat Achmad Kusna Permana menjelaskan, saat ini pihak manajemen perusahaan akan menindaklanjuti hal tersebut. Antara lain dengan berkoordinasi dengan regulator dan pihak investor. "Saya akan fasilitasi, kami ingin secepatnya selesai. Di satu sisi, akan lebih mudah karena persetujuan sudah ada," kata dia, Rabu (5/2).
Kendati belum dapat merinci besaran modal yang bakal disuntikkan dari investor baru ini, Bank Muamalat menyebut total dana yang diincar yakni merujuk pada hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) akhir tahun 2019 lalu.
Baca Juga: Perbaiki NPF, Bank Muamalat gandeng Yusril Ihza Mahendra
Artinya, skema yang digunakan masih berupa penerbitan saham baru atawa rights issue, sebanyak-banyaknya 32 miliar lembar saham atau sekitar Rp 3,2 triliun. Memakai asumsi tersebut, Permana menjelaskan, nantinya Al Falah bakal menjadi pemegang saham mayoritas Bank Muamalat.
Mengenai pemegang saham mana yang bakal terdilusi akibat masuknya suntikan modal baru ini, Bank Muamalat masih belum dapat merinci.
Namun dana tersebut akan dipakai sebagai modal inti atau tier 1. "Akan dipakai berapa besar, tergantung dari investor dan OJK," terangnya. Dus, bila modal sudah masuk, Permana bakal berupaya untuk memperbaiki kualitas aset perusahaan dengan menyelesaikan pembiayaan-pembiayaan bermasalah.