kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Investor Manulife lebih melirik saham


Jumat, 15 November 2013 / 08:56 WIB
Investor Manulife lebih melirik saham
ILUSTRASI. Dapatkan cashback Rp250.000 untuk pembelian produk TACO di Tokopedia.


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Selera investasi berbagai perusahaan yang menitipkan dana pengelolaan pensiun pada Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (AJMI), kini lebih berani. Mereka meminta lebih banyak dana dikelola di instrumen investasi berimbal hasil lebih besar.

Mayoritas kelolaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) memang masih ditempatkan di pasar uang atau money market. Namun, porsinya merosot dari 70% menjadi sekitar 60%. Sebaliknya, permintaan investasi ke saham, obligasi, dan pengelolaan syariah menanjak. Padahal, instrumen ini juga menggandeng risiko lebih besar.

"Tiga tahun lalu, porsi pasar uang masih lebih besar tapi sekarang mereka mencari instrumen investasi yang memberi imbal hasil lebih besar," kata Nelly Husnayati, Vice Presiden Director, Chief Agency, Employees Benefits and Shariah Officer AJMI.

DPLK Manulife mengelola dana Rp 6,5 triliun hingga saat ini. Nelly optimistis, pertumbuhan rata-rata 20%-25% per tahun bisa dicapai tahun ini.
Keputusan arah investasi diserahkan pada perusahaan. Nelly menjelaskan, jika perusahaan tersebut memiliki lebih banyak karyawan muda, biasanya pilihan investasi dana pensiun lebih besar ke saham. Andai jumlah karyawan muda dan menjelang pensiun sama besar, perusahaan biasanya memilih profil investasi yang konservatif seperti pasar uang.

Meski kebutuhan akan dana pensiun besar, tidak semua orang mulai mengumpulkan dana hari tua sejak dini. Manulife Investor Sentiment Index (MISI) mencatat, sebagian besar orang berharap tetap bisa bekerja penuh atau paruh waktu ketika sudah pensiun untuk memenuhi kebutuhan keuangan.

Dalam survei ini, salah satu alasan utama seseorang tak segera menyiapkan dana pensiun adalah menyiapkan dana pendidikan anak.

Tak hanya nasabah pensiunan, para pemegang polis unitlink asuransi jiwa Manulife juga kini banyak bergerak menuju saham, meski porsi terbesar masih di pasar uang.

Sedangkan tren investasi dana kelolaan di Manulife Asset Management Indonesia (MAMI) masih seimbang di instrumen pendapatan tetap dan saham. "Kalau ada yang switch ke pasar uang, hanya sementara," kata Putut E. Andanawarih, Direktur Pengembangan Bisnis MAMI. Sampai September, asset under management (AUM) MAMI sebesar Rp 40,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×