kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Investor premium Indonesia berprofil moderat


Kamis, 07 November 2013 / 12:53 WIB
Investor premium Indonesia berprofil moderat
ILUSTRASI. Produsen bahan baku kimia PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG)


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Hongkong Shanghai Banking Corporation (HSBC) bersama lembaga riset global, RFI menyelenggarakan survei pada nasabah perorangan dengan segmen premium. Survei dilakukan di beberapa negara termasuk Indonesia. Khusus Indonesia dilakukan survey pada 1.000 orang dengan nilai aset Rp 500 juta ke atas.

Steven Suryana, Senior Vice President & Head of Wealth Management menyampaikan, nasabah perbankan premium di Indonesia memiliki tingkat kekhawatiran tertinggi akan dampak inflasi yang terjadi 12 bulan sebelum maupun 12 bulan ke depan.

"Dengan keadaan ekonomi saat ini nasabah premium Indonesia meningkatkan tabungan mereka sebesar 49%. Ini lebih tinggi dari beberapa negara lain yakni Australia, China, Hongkong, Malaysia, Singapura, dan Taiwan," ujar Steven saat temu media di Gedung WTC II, Kamis (7/11).

Hasil survei tersebut juga menunjukkan, responden Indonesia cenderung menginvestasikan dana perolehan baru di saham yang diikuti oleh deposito, asuransi jiwa, properti rumah, dan reksadana. Itu artinya profil resiko nasabah premium Indonesia berjenis moderat.

Menurut Steven, nasabah cenderung mempertahankan likuditas di saat masa yang tidak pasti. Namun dengan adanya tingkat inflasi yang tinggi memiliki deposito dalam jumlah besar dapat mengurangi nilai aset dalam jangka panjang.

"Tapi itu survei untuk nasabah premium umum. Kalau profil nasabah wealth management HSBC sendiri lebih advance banyak yang ambil reksadana saham," ujar Steven.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×