kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jadi Aplikasi Sendiri, GoPay Beberkan Sejumlah Alasannya


Rabu, 06 Desember 2023 / 19:52 WIB
Jadi Aplikasi Sendiri, GoPay Beberkan Sejumlah Alasannya
ILUSTRASI. GoTo Finansial (GoPay) resmi meluncurkan aplikasi sendiri beberapa waktu lalu.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. GoTo Finansial (GoPay) resmi meluncurkan aplikasi sendiri beberapa waktu lalu. Mengeni hal itu, Head of Marketing Money Management GoPay Kiki Apriyani menjelaskan pihaknya memutuskan untuk membuat aplikasi terpisah dari Gojek dan Tokopedia (GoTo).

Kiki menerangkan, pemisahan itu didasarkan kinerja GoPay yang terbilang moncer. Dia bilang penetrasi GoPay sudah besar di GoTo.

"Data internal kami menyebut annual transaction user atau pengguna tahunan sudah sebanyak 53 juta," ucapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (5/12).

Kiki menerangkan salah satu alasan GoPay bikin aplikasi sendiri karena ingin memaksimalkan potensi masyarakat yang belum terlayani pembayaran digital. Dia mencontohkan populasi Indonesia sebanyak 270 juta dan 190 juta berkategori produktif, sedangkan pengguna GoPay baru 53 juta. 

Berdasarkan data tersebut, Kiki mengatakan, pihaknya memiliki misi untuk melayani masyarakat yang belum terlayani. Oleh karena itu, pihak GoTo Finansial launching aplikasi GoPay. 

Baca Juga: Merambah Produk Syariah, Bank Jago Perkenalkan Gopay Tabungan Syariah by Jago

Kiki menceritakan awalnya GoPay berdiri pada 2016 dan hanya bisa dipakai pembayaran untuk driver Gojek. Atas dasar itu, dia menyebut pihaknya melakukan evolusi dari hanya pembayaran biasa, kini sudah bisa transfer, pinjam, dan saving. 

Sementara itu, Kiki menambahkan, sebelum meluncurkan aplikasi GoPay, pihaknya ternyata melakukan riset pasar terlebih dahulu di kota-kota kecil dan bukan cuma di Jakarta saja. 

Ditemukan bahwa masyarakat di kota kecil masih menggunakan gadget yang belum secanggih seperti masyarakat Jakarta. Jadi, hal simpel, seperti download aplikasi itu tak bisa yang size-nya besar karena memori handphone-nya masih kecil. 

"Sesuai request, kami mencoba menawarkan aplikasi ukuran ringan. Kemudian, dahulu transfer dipakai antarbank, tetapi sekarang transfer sudah universal, bahkan bisa digunakan di pasar. Hal itu yang ditawarkan kami. Jadi, kami melihat captive market-nya yang besar belum terlayani dan kami menawarkan sesuai kebutuhan masyarakat," kata kiki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×