kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Jaga likuiditas, MTF catat rata-rata collection bulanan capai Rp 2 triliun


Kamis, 22 Oktober 2020 / 20:27 WIB
Jaga likuiditas, MTF catat rata-rata collection bulanan capai Rp 2 triliun
ILUSTRASI. Pembiayaan kendaraan listrik oleh Mandiri Tunas Finance.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Tunas Finance (MTF) terus berupaya menjaga likuiditas keuangan perusahaan. Hal ini penting dilakukan lantaran pandemi Covid-19 telah menekan bisnis multifinance.

Apalagi, MTF memiliki surat utang yang bakal jatuh tempo dalam waktu dekat. Kesiapan Perusahaan untuk melunasi obligasi tersebut didukung oleh fasilitas kredit senilai total Rp2,4 triliun pada akhir Agustus, dan rata-rata collection bulanan dari portfolio pembiayaan sekitar Rp2 triliun.

 “Di tengah situasi pandemi ini, penegasan peringkat tersebut merupakan suatu tanda bahwa MTF sangat fokus dalam pengelolaan likuiditas. Dengan demikian, kami berupaya maksimal agar kewajiban pembayaran obligasi di bulan Desember 2020 akan terlaksana tepat pada waktunya,” ujar Direktur MTF Armendra dalam keterangan tertulis pada Kamis (22/10).

Baca Juga: CIMB Niaga Auto Finance catat pertumbuhan pembiayaan 4,51% yoy per September

Lembaga Pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah menegaskan peringkat idAA+ dengan outlook Stabil untuk Obligasi Berkelanjutan II Tahap I/2015 Seri B senilai Rp 100 miliar milik MTF. Surat utang itu bakal jatuh tempo pada 18 Desember 2020.

Pefindo mengatakan bahwa afirmasi peringkat tersebut mencerminkan kapasitas MTF yang sangat kuat, sebagai penerbit surat utang untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang dibandingkan dengan penerbit surat utang lainnya di Indonesia.

Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2020, Pefindo juga menyebutkan rasio-rasio, yakni cost to income 54,1%, operating profit margin -0,4% , ROAA 0%, NPR-balance/net service assets 6,9%, reserve/net service assets 0,9%, ekuitas/net service asset 5,6%, total utang dibanding total ekuitas 5,3x, likuiditas jangka pendek MTF sebesar 100,9%. 

Selanjutnya: Ada pandemi, BCA Finance memproyeksikan pembiayaan tahun ini hanya Rp 16 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×