Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Tunas Finance (MTF) terus berupaya menjaga likuiditas keuangan perusahaan. Hal ini penting dilakukan lantaran pandemi Covid-19 telah menekan bisnis multifinance.
Apalagi, MTF memiliki surat utang yang bakal jatuh tempo dalam waktu dekat. Kesiapan Perusahaan untuk melunasi obligasi tersebut didukung oleh fasilitas kredit senilai total Rp2,4 triliun pada akhir Agustus, dan rata-rata collection bulanan dari portfolio pembiayaan sekitar Rp2 triliun.
“Di tengah situasi pandemi ini, penegasan peringkat tersebut merupakan suatu tanda bahwa MTF sangat fokus dalam pengelolaan likuiditas. Dengan demikian, kami berupaya maksimal agar kewajiban pembayaran obligasi di bulan Desember 2020 akan terlaksana tepat pada waktunya,” ujar Direktur MTF Armendra dalam keterangan tertulis pada Kamis (22/10).
Baca Juga: CIMB Niaga Auto Finance catat pertumbuhan pembiayaan 4,51% yoy per September
Lembaga Pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah menegaskan peringkat idAA+ dengan outlook Stabil untuk Obligasi Berkelanjutan II Tahap I/2015 Seri B senilai Rp 100 miliar milik MTF. Surat utang itu bakal jatuh tempo pada 18 Desember 2020.
Pefindo mengatakan bahwa afirmasi peringkat tersebut mencerminkan kapasitas MTF yang sangat kuat, sebagai penerbit surat utang untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang dibandingkan dengan penerbit surat utang lainnya di Indonesia.
Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2020, Pefindo juga menyebutkan rasio-rasio, yakni cost to income 54,1%, operating profit margin -0,4% , ROAA 0%, NPR-balance/net service assets 6,9%, reserve/net service assets 0,9%, ekuitas/net service asset 5,6%, total utang dibanding total ekuitas 5,3x, likuiditas jangka pendek MTF sebesar 100,9%.
Selanjutnya: Ada pandemi, BCA Finance memproyeksikan pembiayaan tahun ini hanya Rp 16 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News