Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki kuartal terakhir 2020, multifinance mulai memproyeksikan bisnis hingga akhir tahun. Apalagi tekanan pandemi corona telah membuat lemahnya pembiayaan baru dan perlu melakukan restrukturisasi.
PT BCA Finance, misalnya, hingga September 2020, pembiayaan masih tumbuh secara bulanan namun secara tahunan masih mengalami tekanan. BCA Finance melihat saat ini pasar pembiayaan dalam negeri masih lemah terdampak pandemi Covid-19.
“Perkiraan pembiayaan baru tahun ini Rp 16 triliun. Turun hampir setenggahnya dari pencapaian tahun lalu sebesar Rp 33,4 triliun,” jelas Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim kepada Kontan.co.id pada pekan lalu.
Baca Juga: Multifinance harus bayar surat utang jatuh tempo Rp 7,8 triliun di kuartal IV
Strategi yang diterapkan tetap selektif dalam menyalurkan pinjaman. Juga tetap mempertahankan bunga pinjaman. Agar kualitas pinjaman tetap sehat, BCA Finance memperkuat team collection.
Roni meyebutkan, total penyaluran pembiayaan baru BCA Finance per September 2020 sebesar Rp 11,2 triliun. Turun 54% dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 24,57 triliun.
Kendati demikian, kinerja pembiayaan anak perusahaan PT Bank Central Asia Tbk ini masih tumbuh 9,8% secara bulanan dari Agustus 2020 sebesar Rp 10,2 triliun.
Selanjutnya: Penjualan mobil mengelinding, pembiayaan multifinance ikut melaju
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News