Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Meski memproyeksikan jalur distribusi online sebagai senjata utama penjualan, namun saat ini ternyata kontribusinya bagi perolehan premi PT Central Asia Financial (CAF) masih kecil. Dibanding jalur distribusi telemarketing, porsi penjualan secara online masih jauh tertinggal.
Presiden Direktur CAF Reginald J Hamdani bilang dari perolehan premi di kuartal pertama tahun ini yang mencapai Rp 4 miliar. Jalur distribusi online baru menyumbang 18% diantaranya. Sementara 82% premi masih berasal dari kanal telemarketing.
Menurut dia, ada sejumlah alasan kontribusi jalur distribusi online masih kecil, diantaranya kesadaran untuk berasuransi yang masih rendah. Secara otomatis inisiatif masyarakat untuk mencari produk asuransi pun belum terlalu besar.
Kendala kedua adalah masih adanya rasa khawatir dari sebagian masyarakat untuk bertransaksi secara online. Faktor keamanan disebutnya masih menjadi alasan bagi calon nasabah untuk berfikir dua kali sebelum melakukan transaksi karena takut terjerat kejahatan digital.
Melihat hal ini, ia memperkirakan sampai akhir tahun nanti komposisi jalur perolehan premi takkan banyak berubah. Artinya dari target premi yang sebesar Rp 25 miliar, baru Rp 4,5 miliar yang berasal dari penjualan online.
Ia mengakui memang butuh waktu untuk kanal online bisa menjadi jalur yang dominan. Hal ini harus dibarengi dengan kesadaran berasuransi yang terus meningkat ditambah infrastruktur telekominikasi yang makin mantap. Ditambah, lambat laun, tren jual beli online juga makin menjamur yang bisa merembet ke penjualan polis asuransi.
Makanya ia memprediksi dalam dua sampai tiga tahun ke depan, porsi premi dari jalur online baru akan meningkat cukup besar jadi 30%. "Setelah tahun kelima baru kondisi akan berbalik, jalur online jadi kontributor terbesar," ujar Regiland.
Perusahaan sendiri disebutnya bakal terus berinvestasi untuk memperkuat sistem teknologi informasi mereka. Dimana untuk tahap pertama mereka akan menginvestasikan dana antara Rp 20 miliar sampai Rp 30 miliar untuk tujuan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News