Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia mengumumkan kepastian merger. Dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, komisaris BTPN dan Sumitomo Mitsui Indonesia menyetujui rancangan penggabungan merger pada 1 Agustus 2018.
Dalam jadwal merger disampaikan, tanggal efektif merger diperkirakan tanggal 1 Januari 2019. Saat ini, rencana merger BTPN dan Sumitomo Mitsui Indonesia belum mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Meski demikian, manajemen memperkirakan, restu OJK akan mereka kantongi pada 1 Oktober 2018 mendatang. Seiring dengan izin dari OJK, BTPN dan Sumitomo Mitsui Indonesia juga berencana menyelenggarakan rapat umum luar biasa (RUPSLB) pada 5 Oktober 2018 untuk membahas merger ini.
"Merger ini untuk mendukung konsolidasi perbankan yang diharapkan dari OJK," kata direksi BTPN dalam keterangan tertulis, Rabu (1/8).
Sumitomo Mitsui Indonesia disebut telah menyampaikan komitmen jangka panjangnya untuk pengembangan ekonomi Indoneisa. Penggabungan ini akan menjadikan BTPN sebagai bank BUKU IV atau mempunyai modal inti Rp 30 triliun.
Seiring penggabungan ini, BTPN akan mendapatakan tambahan bisnis korporasi atau wholesale dari Sumitomo Mitsui Indonesia. Seperti diketahui, BTPN selama ini dikenal sebagai pemain segmen ritel.
Dengan merger dan menjadi BUKU IV, maka BTPN akan dengan mudah jika akan memperluas usahanya ke wilayah Asia Tenggara. Hal ini seiring dengan keinginan pemegang saham bisa berkontribusi lebih di kawasan ASEAN.
Sebagai gambaran saja, sampai Mei 2018, total aset BTPN sebesar Rp 93,7 triliun sedangkan aset Sumitomo Mitsui Indonesia Rp 85,1 triliun. Sehingga diperkirakan total aset penggabungan ini sekitar Rp 178,8 triliun. Dengan demikian, BTPN bisa masuk dalam jajaran 10 bank besar di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News