kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Jasindo percepat pemisahan unit syariah


Kamis, 14 Februari 2013 / 09:17 WIB
Jasindo percepat pemisahan unit syariah
ILUSTRASI. Biaya yang harus disiapkan jika mau melakukan perpanjang SIM, sudah tertera pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016. Tribunnews/Jeprima


Reporter: Feri Kristianto | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) boleh saja meminta legislatif memperlonggar kewajiban pemisahan  (spin off) unit usaha syariah (UUS) yang saat ini masih dalam rancangan undang-undang (RUU) Usaha Perasuransian. Namun, kondisi di lapangan malah berkebalikan. Salah satunya adalah Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), yang berencana memisahkan UUS Asuransi Jasindo Takaful menjadi full syariah pada akhir tahun 2013.

Solihah, Direktur Keuangan Jasindo, bercerita, rencana pemisahan itu sudah masuk dalam program kerja tahun 2013. Spin off bertujuan membantu pertumbuhan positif perusahaan. "Sudah kami rencanakan," terangnya, Rabu (13/2).

Bahkan, Sahata L Tobing, Direktur Ritel Jasindo mengungkapkan, prosedur pemisahan sedang dalam proses. Mulai dari produk serta teknologi saat ini dalam proses persiapan supaya mampu berdiri sendiri tanpa mengandalkan induk usaha. Prosedur ini diperkirakan memakan waktu cukup lama. "Makin cepat makin baik tapi kami perkirakan akhir 2013," ungkap pria yang baru menduduki jabatannya mulai 6 Februari 2012.

Menurut Sahata, Jasindo Takaful perlu spin off segera agar dapat semakin berkembang. Maklum, pasar asuransi syariah sangat gurih. Dengan berbentuk full syariah, Jasindo Takaful memiliki keunggulan dibandingkan ketika masih menyusui induk usaha. Misal saja, dalam hal menggaet kerjasama dengan perusahaan syariah akan lebih bebas. Termasuk melebarkan jumlah kantor perwakilan di seluruh Indonesia.

Untuk mempercepat proses ini, modal Jasindo Takaful ditargetkan mencapai Rp 50 miliar dengan suntikan modal dan penangguhan laba. Hingga akhir 2012 lalu, modal usaha baru Rp 27,1 miliar. "Lalu, modal tahun depan ditargetkan Rp 100 miliar," katanya.

Sahata optimis calon anak usaha ini dapat berkontribusi besar. Sampai akhir tahun 2012, total premi Jasindo Takaful Rp 146 miliar, tumbuh 40% dari tahun 2011. Kontribusi premi paling dominan dari bisnis kendaraan bermotor. Sedangkan laba mencapai Rp 51,4 miliar dan aset Rp 170 miliar.

Kontribusi Jasindo Takaful telah  mengerek perolehan total premi Jasindo sekitar Rp 3,9 triliun, tumbuh 5%-10% dibandingkan sebelumnya.
Hingga akhir September 2012, jumlah pelaku asuransi jiwa dan umum syariah sebanyak 43. Enam diantaranya merupakan perusahaan full syariah jiwa dan umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×