kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.904   26,00   0,16%
  • IDX 7.206   65,54   0,92%
  • KOMPAS100 1.108   13,29   1,21%
  • LQ45 880   13,50   1,56%
  • ISSI 221   1,37   0,62%
  • IDX30 450   6,98   1,58%
  • IDXHIDIV20 541   6,55   1,23%
  • IDX80 127   1,60   1,27%
  • IDXV30 135   0,68   0,51%
  • IDXQ30 149   1,91   1,30%

Jelang RUPST, Susunan Direksi dan Komisaris Himbara Berpeluang Berubah


Minggu, 03 Maret 2024 / 19:54 WIB
Jelang RUPST, Susunan Direksi dan Komisaris Himbara Berpeluang Berubah
ILUSTRASI. Nasabah mengantri di kantor cabang BRI Tangerang Selatan, Jumat (23/10). Otoritas Jasa Keuangan ( OJK) akhirnya memperpanjang restrukturisasi kredit. Kebijakan restrukturisasi kredit ini diperpanjang selama 1 tahun, dari yang semula berakhir pada 31 Maret 2021. Hingga 28 September 2020, realisasi restrukturisasi kredit sektor perbankan sudah mencapai Rp 904,3 triliun yang diberikan kepada 7,5 juta debitur./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/23/10/2020.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perubahan jajaran direksi dan komisaris bank-bank milik negara atau Himbara berpeluang terjadi. Sebab, agenda tersebut sudah tercantum menjadi salah satu agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) masing-masing bank yang dijadwalkan pada awal Maret ini.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) telah mengawali padatnya agenda RUPST himbara pada akhir pekan kemarin.

Di mana, pada RUPST tersebut, pemegang saham memutuskan mengganti komisaris independen Hendrikus Ivo dengan Haryo Baskoro Wicaksono yang sebelumnya menjabat sebagai komisaris PT Transportasi Gas Indonesia.

”Haryo Bagus Wicaksono baru bisa melaksanakan tugas dan fungsi dalam jabatannya setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (1/3).

Baca Juga: Groundbreaking Bank Kaltimtara di IKN, Jokowi Dorong Kerja Sama Himbara dengan BPD

Di sisi lain, pemegang saham memutuskan untuk mengangkat kembali tiga direksi yang sudah habis masa jabatan pada periode pertamanya. Mereka adalah Wakil Direktur Utama Catur Budi Harto, Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan Agus Noorsanto, dan Direktur Manajemen Risiko Agus Sudiarto.

Selanjutnya, ada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang bakal melaksanakan RUPST pada Senin (4/3). Bank tersebut juga memiliki agenda perubahan pengurus perseroan dalam hal ini direksi maupun komisaris.

Meski demikian, jika dilihat dari masa jabatannya, belum ada direksi yang akan habis jabatannya pada tahun ini. Di mana, direksi paling lama yang dimiliki BNI diangkat pada tahun 2020.

”Jabatan komisaris ada yang jatuh tempo,” ujar Direktur Utama BNI Royke Tumilaar kepada KONTAN, Minggu (3/3).

Lebih lanjut, Royke mengungkapkan pihaknya belum mengetahui siapa-siapa saja yang bakal diganti pada RUPST di awal pekan ini. Menurutnya, keputusan tersebut masih berada di tangan pemegang saham, dalam hal ini Kementerian BUMN.

”Saya belum bisa info, itu yang atur pemegang saham,” tambahnya.

Baca Juga: BNI Targetkan Penjualan SR020 Sebanyak Rp 1 Triliun

Dua hari berselang, giliran PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang bakal melaksanakan RUPST dengan agenda sama. Menariknya, bank yang fokus pada pembiayaan properti ini memiliki beberapa direksi yang bakal habis masa jabatannya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×