kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

JTrust Bank (BCIC) Siapkan Sejumlah Strategi untuk Penuhi Aturan Modal Inti


Selasa, 29 November 2022 / 15:47 WIB
JTrust Bank (BCIC) Siapkan Sejumlah Strategi untuk Penuhi Aturan Modal Inti
Jajaran Direksi JTrust Bank saat paparan publik di Jakarta pada Selasa (29/11).


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank JTrust Indonesia Tbk optimistis bisa memenuhi ketentuan modal inti Rp 3 triliun di penghujung 2022. Bank bersandi saham (BCIC) ini telah memiliki modal inti Rp 2,76 triliun per September 2022. 

Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank JTrust Helmi A Hidayat menyatakan telah menyiapkan tiga strategi dalam penambahan modal ini. 

Pertama, mencari investor potensial yang bersiap menyuntikkan dana segar ke bank. 

Kedua, opsi melakukan merger dan akusisi dengan bank lain. Bila dua opsi ini tidak terpenuhi, maka pemegang saham pengendali akan melakukan penambahan modal. 

Baca Juga: Penerimaan Pungutan OJK Sudah Mencapai Rp 5,77 Triliun Tahun Ini

“Opsi pertama dan kedua memang sudah kami jajaki, sejauh ini belum ada belum titik temu dengan pemegang saham pengendali. Kami memberikan target hingga pertengahan Desember 2022, kalau belum dapat juga, maka pemegang saham utama akan menambah modal inti sekitar Rp 300 miliar,” ujar Helmi di Jakarta, Selasa (29/11). 

Ia menjelaskan, dana itu akan dikucurkan melalui skema dana setor modal, lalu BCIC akan menggelar rights issue pada 2023. Helmi menekankan rencana tersebut juga sudah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

“Opsi satu dan dua itu sudah kami lak, sudah jajaki beberapa Bank BUKU 2 yang modalnya dibawah Rp 2 triliun. Tapi kan tetap kembali pada andil penjual dan pembeli, dan mereka rata-rata tidak hanya tawarkan ke kita tapi bank lain,” jelasnya.

Ia mengaku, beberapa dari bank yang diincar tersebut telah diambil oleh investor baru seperti dari perusahaan teknologi. Helmi menjelaskan akan melanjutkan mencari partner ini di tahun mendatang. 

“Karena kita butuh partner tidak hanya penuhi modal inti Rp 3 triliun. Tapi saham JTrust Group itu sangat dominan, sehingga ada keinginan untuk cari kerja sama untuk kembangkan bank ini bisa lebih baik,” paparnya. 

Sebelumnya, J Trust Co Ltd selaku pemegang saham pengendali telah melakukan penambahan setoran modal sebagai bagian dari komponen modal inti  sehingga modal inti Perseroan tercatat sebesar Rp 2,21 triliun pada 31 Desember 2021. Sedangkan pada tahun 2022, J Trust Co Ltd kembali telah melakukan  penambahan setoran modal pada bulan Juli 2022 sebesar Rp 501,86 miliar. 

Bank asal Jepang itu kembali melakukan suntikan modal pada September 2022 sebesar Rp 117, 31 miliar. Sehingga per September 2022 modal inti Perseroan semakin kuat berada pada posisi Rp2,76 triliun dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank menjadi 14,24%.

“Kami terus menajamkan strategi binis dan meningkatkan ekspansi ke sejumlah sektor usaha untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dengan tetap berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian,” kata Direktur Utama J Trust Bank Ritsuo Fukadai.

Baca Juga: Simak Target Kredit dan Laba BTN Setelah Rights Issue

Salah satu langkah strategis dan fokus Perseroan adalah akselerasi implementasi core banking system serta perangkat pendukungnya. J Trust Bank optimis dapat segera menyediakan perbankan digital dengan sekuritas mumpuni yang sesuai dengan kebutuhan nasabah dan perkembangan teknologi.

“Perseroan selalu menyampaikan informasi atau fakta material berkala maupun insidental sesuai dengan ketentuan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perseroan mengucapkan terima kasih dan apresiasinya kepada nasabah, pemegang saham, dan seluruh pemangku kepentingan yang telah memberikan kepercayaan dan loyalitas kepada perseroan,” tutur Ritsuo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×