kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Juni, penerbitan surat berharga multifinance turun


Jumat, 07 Agustus 2015 / 11:55 WIB
Juni, penerbitan surat berharga multifinance turun


Reporter: Mona Tobing | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Di tengah perlambatan penyaluran pembiayaan oleh perusahaan pembiayaan, obligasi dan medium term notes (MTN) yang diterbitkan industri tersebut turut mengalami penurunan. Hingga Juni, penerbitan surat berharga mencapai Rp 55,88 triliun.

Dalam ikhtisar data keuangan perusahaan pembiayaan periode Januari-Juni yang dihimpun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penerbitan surat berharga bulan Juni mulai naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar Rp 54,88 triliun. Namun bila dibandingkan selama enam bulan, penerbitan surat berharga oleh Multifinance lebih rendah dibandingkan April yang mencapai Rp 57,59 triliun.

Nah, pada semester dua ini, penerbitan surat berharga multifinance belum tentu seramai semester sebelumnya. Selain faktor makro ekonomi dalam negeri yang tengah lesu, Multifinance masih lebih suka mengandalkan pendanaan dari bank. Cara lain dengan menggunakan asset perusahaan sebagai sumber pembiayaan.

Antony Muljanto, Direktur Buana Finance mengatakan, pihaknya bakal menggunakan asset perusahaan sebesar Rp 80 miliar untuk menyokong sumber pendanaan. Sementara pada semester dua, pendanaan untuk target pembiayaan sebesar Rp 1,8 triliun dipastikan dari bank.

Lain halnya dengan PT Bima Multi Finance yang berencana menerbitkan obligasi dan MTN sisa waktu empat bulan ini. Perusahaan menargetkan total penerbitan surat berharga sebesar Rp 300 miliar.

Wina Ratnawati, Direktur Utama Bima Multi Finance menyebut, peluang untuk menerbitkan surat berharga antara obligasi dan MTN dilakukan pada kuartal empat. "Bisa saja obligasi Rp 150 miliar dan MTN sebesar Rp 150 miliar. Jika pembiayaan kuartal tiga ini pembiayaan bisa naik kami berencana untuk menerbitkan surat hutang," papar Wina pada pekan ini.

Menutup semester satu, penyaluran pembiayaan perusahaan telah mencapai Rp 665 miliar, jika dibandingkan periode sama tahun lalu naik 30%. Hingga akhir tahun, Bima Finance menargetkan pembiayaan hingga Rp 1,2 triliun. Perusahaan tahun ini membuka kantor cabang baru sebanyak 2 di Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×