Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Obligasi jatuh tempo perusahaan pembiayaan atawa multifinance di sepanjang tahun ini diperkirakan mencapai Rp 23 triliun atau tumbuh sekitar 15% jika dibandingkan dengan posisi tahun lalu yang sebesar Rp 20 triliun.
Yudistira Slamet, Head of Debt Research PT Danareksa (Persero) mengatakan, kenaikan obligasi jatuh tempo lantaran ekspansi yang akan dilakukan multifinance di tahun ini. “Kalau tahun lalu cenderung tidak ada pertambahan, tahun ini mereka akan tumbuh,” ujarnya, Rabu (14/1).
Ambil contoh, Federal International Finance yang urung mengeksekusi sisa obligasinya sebesar Rp 2 triliun di tahun lalu. Diprediksi, kelompok usaha Astra Group tersebut akan mencairkan pendanaan di tahun ini.
Adapun, total obligasi korporasi yang akan jatuh tempo tahun ini mencapai Rp 51 triliun. Itu artinya, separuh dari obligasi korporasi berasal dari industri multifinance. Sekadar informasi, keterbukaan informasi melansir, 74 obligasi multifinance akan jatuh tempo tahun ini.
Antara lain, Surya Artha Nusantara Finance, Perum Pegadaian, BFI Finance, Astra Sedaya Finance, Adira Finance, Wahana Ottomitra Multiartha alias WOM Finance, BCA Finance, FIF, Verena Multi Finance.
Di antara nama-nama tersebut, Danareksa sendiri mencatat, tiga mitranya, yakni FIF, Adira Finance dan BFI Finance memiliki obligasi jatuh tempo tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News