kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.194   6,00   0,04%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

KADIN : Bank belum mengenal sektor ekonomi kreatif


Selasa, 15 November 2016 / 18:29 WIB
KADIN : Bank belum mengenal sektor ekonomi kreatif


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kamar dagang industri (Kadin) imbau perbankan lebih memperhatikan industri ekonomi kreatif dari segi pembiayaan. Wakil Ketua Umum Kadin bidang Perbankan, Sigit Pramono mengatakan, hal yang membuat bank ogah menyalurkan kredit ke sektor ekonomi kreatif karena perbankan belum mengenali sektor tersebut. 

"Prinsipnya kalau tidak mengenal sektor tersebut jangan dikasih kredit. Itu masalahnya," kata Sigit dalam acara Simposium membangun Komitmen Perbankan Bagi Ekonomi Kreatif yang diadakan oleh Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) di Jakarta, Selasa (15/11).

Mantan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) ini mengatakan, sebagai awalan tidak hanya bank yang harus berkomitmen, pelaku sektor ekonomi kreatif pun juga harus dibimbing agar paham mengenai skema pemberian kredit maupun pembayaran kredit lewat perbankan. Pasalnya, menurut Sigit mayoritas pelaku usaha di sektor ini adalah pemula atau startup. "Perbankan pun juga harus memahami betul potensi sektor ekonomi kreatif ini," tambahnya.

Sigit juga mengimbau, pemerintah dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat membuat kebijakan-kebijakan mengenai sektor ekonomi ini seperti ketepatan pembayaran cicilan. Mantan Ketua Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) ini juga menilai saat ini skema kredit khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR) sudah dapat menjangkau sektor ekonomi kreatif. 

Sehingga tidak perlu ada skema khusus ditambah prospek ekonomi sektor ini juga sudah baik. "Bank akan melihat, jika segmen tersebut berpotensi bagus, pasti akan masuk tidak sampai harus disuruh. Dalam hal ini bank harus melihat sektor yang disasar memang benar-benar berpotensi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×