Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) telah menyelesaikan right issue pada 31 Mei 2023 lalu dengan penggalangan dana yang mencapai Rp 11,99 triliun. Mayoritas dana yang terkumpul akan digunakan untuk ekspansi kredit.
President Director Bank KB Bukopin, Woo Yeul Lee, mengatakan, pilihan untuk menyalurkan mayoritas kredit ke korporasi tersebut merupakan bagian dari strategi top down yang diambil Bank KB Bukopin dengan tujuan untuk mengencarkan ekspansi kredit sekaligus meningkatkan kualitas aset.
“Dengan strategi ini, Bank KB Bukopin akan memfokuskan ke wholesale atau corporate banking terlebih dahulu, baru kemudian menggencarkan retail banking,” ujarnya.
Baca Juga: Direksi Bank KB Bukopin Borong Saham BBKP Dalam PUT VII
Lebih lanjut, BBKP menargetkan peningkatan pendapatan bunga sekaligus rasio kredit bermasalah (NPL Gross) yang lebih baik yaitu mendekati 1% dari kredit baru yang disalurkan. Tujuannya, bisa mengkompensasi NPL tinggi dari legacy loan alias pinjaman warisan.
Setelah kualitas aset berhasil diperbaiki, Woo Yeul Lee menyebutkan biaya dana akan menjadi lebih stabil, serta pendapatan bunga meningkat. Selanjutnya, BBKP akan menggencarkan retail banking yang akan berjalan beriringan dengan proses transformasi digital.
“Ke depannya, peningkatan retail banking akan bisa meningkatkan yield atau imbal hasil dari Bank KB Bukopin,” tambahnya.
Mengenai retail banking itu sendiri, Ia melihat potensi yang sangat besar dari segmen UMKM dari link bisnis Indonesia-Korea. Dimana saat ini saja masih ada sekitar 3.000 UMKM dari Korea yang bisa menjadi nasabah potensial dari Bank KB Bukopin.
Sementara itu, Woo Yeul Lee juga merinci dalam right issue kemarin, KB Kookmin menjadi yang paling besar mengambil peran dengan menyuntikkan Rp 8,02 triliun untuk membeli sekitar 80.2 miliar saham baru yang diterbitkan.
Baca Juga: Perbankan Gencar Salurkan Kredit untuk Kendaraan Listrik