Reporter: Issa Almawadi | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) makin agresif menggenjot bisnis kredit mikro. Bank ini terus mematangkan rencana pengadaan kantor cabang terapung dengan media kapal.
Rencana kantor cabang terapung milik BRI direncanakan rampung tahun depan. "Untuk tahap awal, kami rencanakan dua kapal. Saat ini dalam progres desain," ujar Sofyan Basir, Direktur Utama BRI, belum lama ini.
Ide yang terbilang unik ini, diperuntukkan bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, dengan akses yang membutuhkan transportasi antar pulau. Sofyan merinci, kapal yang menjadi kantor cabang BRI, akan melakukan perjalanan ke daerah-daerah terpencil itu dalam waktu seminggu dan merapat selama tiga hari.
Adapun beberapa kawasan yang diincar BRI adalah Pulau Kalimantan, sepanjang sungai Kapuas, Batam, Ambon, hingga Nusa Tenggara Timur (NTT). "Daerah-daerah itu menjadi target kami jika rencana pengadaan kapal sudah berjalan," tambah Sofyan.
Sofyan menjelaskan, kapal tersebut berukuran panjang 16 meter dengan lebar 6-7 meter. Kapal akan terisi enam orang, yaitu staf seperti di kantor cabang, dengan maksimal 12 penumpang.
Sayang, Sofyan enggan menyebut nilai investasi yang disiapkan BRI untuk merealisasikan kantor cabang terapung itu. Yang penting, kata Sofyan, tujuan akhir dari rencana tersebut adalah menjangkau masyarakat yang akan jadi calon nasabah BRI. "Jika sudah kelihatan banyak nasabah, dan tinggi permintaan kredit, baru kemudian kami akan buka kantor teras di kawasan itu," imbuhnya.
Sesuai dengan fokus kredit, pertumbuhan kredit usaha mikro BRI tumbuh 26,86% per tahun menjadi Rp 128,22 triliun pada kuartal III lalu. BRI membiayai 6,1 juta debitur mikro. Ahmad Baiquini, Direktur Keuangan BRI menegaskan, bank ini akan memprioritaskan kredit mikro, dengan pertumbuhan di atas 20% tahun ini.
Sofyan menambahkan, selama ini, pertumbuhan kredit ritel, khususnya mikro sudah cukup tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Penyaluran kredit ritel digenjot melalui cabang dan kantor wilayah.
Tahun depan Sofyan menilai, bisnis kredit ritel BRI tidak begitu terpengaruh keadaan politik. Namun, kondisi ini akan memperlambat pertumbuhan kredit korporasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News