Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Negara Malaysia (BNM) telah membentuk perjanjian bilateral untuk kesetaraan operasional bank antar dua negara tersebut pada Senin (1/8).
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK Mulya E. Siregar, mengatakan, hanya bank yang berstatus Qualified ASEAN Bank (QAB) yang dapat masuk ke Malaysia.
“Kelompok bank yang masuk kategori QAB adalah BUKU 4,” katanya, Senin (1/8). Pasalnya, bank BUKU 4 ini memenuhi syarat yaitu bank besar, bank memiliki modal tinggi, mayoritas pemilik saham bank adalah investor lokal yaitu warga negara Indonesia, dan memiliki good corporate governance (GCG) yang sehat.
Saat ini, OJK mencatat belum ada bank BUKU 4 yang mendaftar untuk mendirikan cabang di Malaysia. Namun, mereka menyatakan tertarik untuk ekspansi ke negeri jiran. Sebut saja, bank besar yang “ngebet” ekspansi ke Malaysia adalah PT Bank Mandiri Tbk. Bank pelat merah ini ingin ekspansi sejak tahun 2011.
Mulya menambahkan, pihaknya juga sangat tegas untuk kesetaraan operasional antar bank di Indonesia dengan bank asal Malaysia. Misalnya, jika bank asal Indonesia belum beroperasi di Malaysia, maka bank asal Malaysia dilarang masuk ke Indonesia. “Kan sudah ada dua bank asal Malaysia beroperasi di sini, maka bank asal Indonesia juga harus beroperasi di sana,” tuturnya.
Asal tahu saja, bank asal Malaysia masih tertarik untuk berinvetasi di Tanah Air karena keuntungan yang menjanjikan dibandingkan di Malaysia. Seperti diketahui, RHB Capital Berhad sejak tahun 2011 sangat ingin masuk ke Indonesia melalui akuisisi saham kelompok bank kecil di Tanah Air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
