kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Kata bankir soal penyaluran kredit tak sekencang realisasi investasi


Selasa, 29 Mei 2018 / 21:50 WIB
Kata bankir soal penyaluran kredit tak sekencang realisasi investasi
ILUSTRASI. Bank Mayapada


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bankir berkomentar terkait realisasi pertumbuhan kredit investasi yang tak sekencang realisasi investasi dalam produk domestik bruto (PDB).

Mahelan Prabantarikso, Direktur Bank BTN bilang masih rendahnya pertumbuhan kredit investasi tak hanya disebabkan oleh bank yang belum mau menyalurkan kredit.
"Tapi karena permintaan kredit itu juga masih rendah," kata Mahelan kepada Kontan.co.id, Selasa (29/5). Akibatnya bank menghadapi ekses atau kelebihan likuiditas.

Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada bilang kredit investasi yang rendah disebabkan oleh perusahaan menggunakan dana internal sendiri. Kredit investasi perbankan pada kuartal I-2018 masih lemah. Hal ini tercermin dari data statistik perbankan (SPI) yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru baru ini.

Berdasarkan data ini, pertumbuhan kredit investasi masih di bawah kredit modal kerja dan konsumsi. Kredit investasi pada kuartal I-2018 hanya tumbuh 4,86% secara tahunan atau year on year (yoy).

Pertumbuhan kredit investasi ini paling rendah dibandingkan kredit modal kerja 8,8% yoy dan kredit konsusi 11,5%. Secara umum pada kuartal I-2018, pertumbuhan kredit perbankan 8,5% yoy.

Padahal jika dilihat, pada kuartal I-2018, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), investasi tumbuh tinggi mencapai 7,95% secara yoy. Angka ini merupakan tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×