Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di saat perbankan mengejar dana murah untuk menekan biaya dana, pertumbuhan simpanan giro yang termasuk dalam dana murah justru masih mengalami perlambatan sejak awal tahun 2023.
Jika melihat data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat simpanan giro di perbankan per April 2023 senilai Rp 2.442 triliun atau turun 5,3% secara year to date. Meskipun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu masih tumbuh 13% year on year (yoy).
Hanya saja, pertumbuhan secara tahunan itu juga masih saja melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan di awal tahun. Pada Januari 2023, pertumbuhan simpanan giro bisa mencapai 15,6% yoy.
Baca Juga: Mulai Tahun 2025, Bank Wajib Bayar Premi Program Restrukturisasi, Berapa Besarnya?
Anggota Dewan Komisioner LPS Didik Madiyono menilai perlambatan tersebut justru menunjukkan bahwa itu justru sinyal positif bahwa digunakan oleh korporasi untuk ekspansi atau membiayai operasional perusahaannya.
“Giro itu kan kebanyakan kalau yang besar-besar itu punya korporasi,” ujar Didik saat ditemui Selasa (20/6).
Didik juga menyebut hal ini tercermin dari penyaluran kredit yang juga melambat sejak awal tahun. Itu mengindikasikan perusahaan lebih memilih menggunakan dana sendiri dan beberapa juga menggunakan untuk melunasi kredit yang dimiliki.
“Justru kalau giro tumbuh itu berarti aktivitas ekonomi turun,” tambahnya.
Baca Juga: Pemerintah Wajibkan Bank Bayar Premi Restrukturisasi Mulai 2025, Segini Besarannya
Direktur Distribution & Funding Bank BTN Jasmin juga sepakat bahwa giro yang melambat itu mengindikasikan bisnis yang sudah mulai tumbuh pasca Covid-19. Bank juga menjaga dana murah tetap fokus kepada ekosistem perumahan, healthcare, perdagangan, dan kawasain industri.
“Serta mulai mengembangkan wholesale transaction untuk mendapatkan dana murah dan fee based income,” ujarnya.
Lebih lanjut, Jasmin bilang akan menjaga komposisi dana murah di tahun ini pada kisaran 52% sampai 54%. Di mana, perusahaan akan fokus ke transaksi baik transaksi ritel maupun transaksi wholesale.
Berdasarkan laporan bulanan perusahaan terbaru di Mei 2023, simpanan giro di BTN tercatat senilai Rp 124,89 triliun. Angka tersebut naik dari periode sama tahun lalu yang senilai Rp 85,99 triliun.
Sementara itu, Executive Vice President (EVP) Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F Haryn optimistis pertumbuhan dana murah, termasuk giro masih akan tumbuh ke depan.
Baca Juga: Hingga 2023, LPS Telah Membayar Simpanan Layak Bayar Senilai Rp 1,75 Triliun
Ia mencatat simpanan giro di BCA secara bank only di April 2023 masih tumbuh sekitar 9%. Kini, simpanan giro tersebut senilai Rp 324 triliun. Itu selaras dengan peningkatan nilai transaksi. “Khususnya di segmen bisnis,” ujarnya.
Hera juga menyebut secara total dana murah yang di antaranya tabungan maupun giro secara bank only juga naik 4% yoy menjadi Rp 855,9 triliun per April 2023. “Rasio dana murah terhadap total DPK mencapai 82%,” tambahnya.
Senior Vice President Transaction Banking Wholesale Grup Bank Mandiri Dini Isnarti melihat simpanan giro yang cenderung turun karena lebih ke siklus saja terkait penggunaan dana operasional nasabah.
“kami fokus pada peningkatan volume transaksi dari solusi-solusi transaction banking seperti cash management maupun trade finance dan value chain,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News