Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Sementara terkait penurunan bunga deposito, Bimo bilang akan dilakukan secara bertahap. Hanya saja, penurunan itu akan sangat memperhatikan kondisi likuiditas di pasar. “Perhatian utama kami tetap pada likuiditas,” ujarnya.
Adapun penyaluran kredit BNI masih tumbuh dua digit 14,7% menjadi Rp 558,7 triliun. Net interest income (NII) ada di level 3,3%. Pertumbuhan kredit itu ditopang oleh kredit korporasi dan kredit usaha kecil yang tumbuh masing-masing 18,1% dan 19,2%. Sedangkan segmen menengah tumbuh 3,8% dan kredit konsumer tumbuh 13,1%.
Baca Juga: Pendapatan komisi Bank BNI masih tumbuh subur di kuartal III 2019 ini
Selain menekan biaya dana, BNI juga akan terus mendorong pertumbuhan pendapatan non bunga atau fee based income (FBI) untuk mendongkrak perolehan laba. Kuartal III, FBI bank ini tumbuh cukup baik yakni 13% yoy menjadi Rp 8,1 triliun.
Hingga akhir tahun, BNI akan tetap menjaga FBI tumbuh di kisaran 10%-13%. Direktur Tresuri dan Internasional BNI dan Rico Budidarmo mengatakan, pendapatan non bunga ini akan digenjot terutama dengan mengoptimalkan business banking seperti trade finance serta mendorong produk-produk berbasis teknologi di sektor konsumer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News